Perang Saudara Inggris, juga dikenal sebagai The English Civil War, merupakan periode konflik yang mendalam di Inggris pada abad ke-17. Fakta menarik pertama membawa kita ke latar belakang konflik. Perang Saudara Inggris meletus antara kelompok Royalis (pendukung raja) dan kelompok Parlemen (pendukung parlemen) pada pertengahan abad ke-17. Konflik ini mencerminkan ketegangan politik, agama, dan sosial yang merajalela.
Perang Saudara Inggris memiliki dimensi agama yang signifikan. Kedua pihak, Royalis yang mayoritas Katolik dan Parlemen yang mayoritas Puritan, saling berhadapan dalam upaya mengamankan pengaruh dan kebebasan agama mereka.
Fakta menarik lainnya adalah konfrontasi antara Raja Charles I dan Parlemen. Perselisihan ini mencapai puncaknya ketika Raja Charles I mencoba untuk membatasi kekuasaan Parlemen dan mengumpulkan pajak tanpa persetujuan mereka.
Selama perang, Parlemen membentuk Angkatan Laut Baru (New Model Army) di bawah pimpinan Oliver Cromwell. Keberhasilan mereka di beberapa pertempuran, seperti Pertempuran Naseby pada tahun 1645, memberikan keunggulan strategis pada pihak Parlemen.
Fakta menarik lainnya adalah eksekusi Raja Charles I pada tahun 1649. Ini menjadi momen dramatis dan kontroversial dalam sejarah Inggris ketika seorang raja dieksekusi oleh negaranya sendiri.
Setelah eksekusi Raja Charles I, Inggris diumumkan sebagai republik dengan Oliver Cromwell sebagai kepala pemerintahan. Era ini dikenal sebagai Pemerintahan Republik, yang berlangsung hingga tahun 1660.
Fakta menarik lainnya adalah Restorasi Monarki pada tahun 1660. Setelah kematian Oliver Cromwell, putra Raja Charles I, Charles II, dipulihkan sebagai raja, mengakhiri periode Republik dan membawa kembali monarki.
Perang Saudara Inggris juga menciptakan perubahan signifikan dalam taktik dan organisasi militer. Angkatan Laut Baru menjadi model bagi pengembangan militer modern dan memainkan peran penting dalam pembentukan Angkatan Darat Inggris.
Kekuasaan Absolutisme dan Raja James II
Setelah Restorasi, Inggris menyaksikan periode kekuasaan absolutisme di bawah pimpinan Raja James II. Namun, konflik antara keinginan raja dan hak-hak Parlemen memunculkan ketegangan politik.
Fakta menarik lainnya adalah konsekuensi jangka panjang dari perang ini. Perang Saudara Inggris meninggalkan luka yang dalam dalam masyarakat Inggris dan membuka jalan bagi perkembangan demokrasi konstitusional di masa depan.
Dengan berakhirnya perang, Inggris mengalami perubahan yang mendalam dalam struktur politik dan sosialnya. Warisan Perang Saudara Inggris tetap terasa dalam sejarah politik dan perkembangan konstitusional negara.
Dengan 10 fakta menarik ini, kita melihat bagaimana Perang Saudara Inggris mengakibatkan perubahan mendalam dalam sejarah Inggris. Konflik ini mencerminkan dinamika sosial, politik, dan agama yang berkembang di Inggris pada abad ke-17 dan membentuk landasan untuk perjalanan demokrasi konstitusional Inggris selanjutnya.
#Beritafakta
#Faktaterkini
Editor: Dimas Adi Putra/Addinda Zen