MEDAN, 3 SEPTEMBER 2023 – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memberikan 6 rekomendasi krusial kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menghadapi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
“Kegiatan ini sebenarnya agenda tahunan MUI Sumut, namun kebetulan waktu pelaksanaannya berdekatan dengan Pemilu 2024,” kata Ketua Umum MUI Sumut DR. H. Maratua Simanjuntak dalam acara Silaturahmi Ulama, Tokoh, dan Cendekiawan Muslim Sumatera Utara yang berlangsung di Hotel Grand Inna Medan, Minggu (03/09/2023).
Enam Rekomendasi MUI
Ia menyebutkan, enam rekomendasi MUI kepada Pemprov Sumut.
Pertama, Ulama, Tokoh dan Cendekiawan mendukung dan mempertahankan keberadaan MUI sebagai Shadiqul Hukumah dan Himayatul Ummah dalam negara kesatuan Republik Indonesia.
Kedua, mengusulkan kepada pemerintah agar mengikutsertakan peran Ulama, Tokoh dan Cendekiawan Muslim dalam menyusun legislasi peraturan perundang-undangan dalam pembangunan untuk terpenuhinya kebutuhan masyarakat yang mendasar dan keseimbangan antara kebutuhan fisik dan moral (jasmaniah dan ruhaniyah).
Ketiga, mengusulkan kepada pemerintah untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan moral dan spiritual demi terwujudnya masyarakat yang aman, tentram, sejahtera dan berkeadilan (baldatum thayyibatun wa rabbun ghafur).
Keempat, mensinergikan antara peran Ulama, Tokoh, dan Cendekiawan Muslim bersama pemerintah dalam memberantas penyakit masyarakat dan berbagai bentuk kejahatan.
Kelima, mendukung sepenuhnya peran serta MUI dalam mempertahankan kemurnian pemahaman ajaran Islam dengan menolak penafsiran yang aneh. Seperti menafsirkan “qul huwallahu ahad” dengan pemahaman bahwa Muhammad itu adalah Allah.
Keenam, membentuk forum ukhuwah ummat Islam Sumatera Utara dan tim ad-hoc sebagai wadah penyatuan pemahaman dan gerakan Islam (Tansiqul harakah) demi untuk mempertahankan harkat dan martabat anak bangsa, khususnya umat Islam.
Respon Pemprov Sumut
Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah menyambut baik rekomendasi MUI kepada Pemprov Sumut. Khususnya merespon tentang berbagai kondisi sosial yang dialami masyarakat Sumut.
Menurut Ijeck, panggilan akrab Musa Rajekshah, saat ini jumlah penduduk Islam Sumut sekitar 66 persen. Angka ini, kata dia, secara statistik jumlahnya mengalami penurunan.
“Apakah memang saudara-saudara kita umat Islam, banyak yang berpindah agama? Tidak ada yang tahu karena tidak pernah ada penelitian tentang itu,” terangnya.
Namun, lanjut dia, pertanyaan itu bukanlah untuk mencari siapa yang benar dan siapa yang salah.
“Kami sangat senang untuk menjaga umat Islam dan NKRI. Apalagi banyak pengalaman generasi-generasi muda yang tidak lagi berjuang secara Islam. Bahwa banyak juga Ukhuwah yang perlu kita jaga dengan baik,” ungkap Ijeck lagi.
Ia mengakui, bahwa ada organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah Allah.
“Dengan tegas dan terang kita tolak itu. Sebagai pemimpin di pemerintahan, kita juga terus berupaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia,” tutupnya.
Penulis: Addinda Zen
Editor: Dimas Adi Putra