Home » AIDP: Pengendalian Penyakit Menular Lewat Udara

AIDP: Pengendalian Penyakit Menular Lewat Udara

by Addinda Zen
2 minutes read
Penyakit Menular Udara AIDP

ESENSI.TV - JAKARTA

Airborne Infections Defense Platform (AIDP) merupakan pengendalian penularan penyakit melalui udara. AIDP menjadi salah satu upaya memperkuat komitmen politik serta kerjasama kolaborasi antar bangsa untuk memperkuat penggunaan pelayanan program pengendalian tuberculosis (TB) untuk melakukan deteksi, pengobatan dan pencegahan berbagai penyakit yang ditularkan melalui udara (airborne infectious diseases).

Berdasarkan perkiraan World Health Organization (WHO), Indonesia masuk di peringkat kedua sebagai negara dengan beban TB tertinggi. Tahun 2021, angka kejadian TB sebesar 354 per 100.000 penduduk. Tidak hanya tuberculosis, penyakit menular melalui udara juga meliputi COVID-19, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), influenza, dan sebagainya.

Pendekatan AIDP

AIDP menerapkan penggunaan teknologi baru, seperti ultraportable radiography dan inovasi digital. Kini, tes cepat molekuler untuk diagnosis TB juga dapat digunakan untuk pengendalian penularan penyakit melalui udara lainnya.

Guru Besar FKUI, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyebut, AIDP akan dilakukan melalui tiga cara yang melibatkan berbagai pihak. Pertama, peningkatan keterlibatan komunitas dan masyarakat sipil (civil society) dalam kegiatan skrining, penelusuran kontak, perawatan dan sistem rujukan. Hal ini demi memperbaiki upaya deteksi dini, pengobatan dan upaya pencegahan.

Kedua, peningkatan upaya berorientasi ke orang per orang (person-centered), baik untuk pencegahan dan perawatan berbagai penyakit yang ditularkan melalui udara. Cara ini akan memperbaiki upaya mitigasi penularan penyakit yang berpotensi jadi pandemi.

Ketiga, perluasan pengetahuan dan implementasi upaya pencegahan infeksi (infection prevention and control/IPC) mengenai berbagai penyakit paru dan pernapasan yang menular melalui udara.

Baca Juga  Puasa Profetik: Sehat Lahir dan Batin untuk Penyegaran Spiritual

Kegiatan AIDP akan dibangun berdasarkan pengalaman dan evaluasi dari program pengendalian TB. Ditambah, pengkajian pengalaman dari negara-negara untuk pengendalian pandemi COVID-19.

Prof. Tjandra Yoga Aditama juga menyampaikan, AIDP untuk pengendalian penyakit menular melalui udara mendapat dukungan dari berbagai organisasi internasional, seperti USAID, Stop TB Partnership, WHO, dan pemangku kepentingan lain.

Rekomendasi Penerapan AIDP

Berbagai rekomendasi penerapan program AIDP untuk pengendalian penyakit menular melalui udara meliputi sejumlah hal. Pertama, yaitu integrasi dan positioning program TB. Ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari rencana kesiapan dan respon pandemi (pandemic preparedness and response plans). Jika diperlukan, ini dapat menjadi bagian dari mitigasi pandemi dan juga untuk memperkuat sistem kesehatan (health systems strengthening) negara dan dunia.

Rekomendasi selanjutnya yaitu meliputi berbagai aspek test dan diagnosis yang juga dengan teknologi mutakhir, kerjasama multisektoral , surveilan, penganggaran dan riset. Selain itu, perlu juga keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat,  komunikasi, pelatihan, pengendalian infeksi, infrastruktur serta kebijakan dan kepemimpinan yang baik.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama pemerintah berkomitmen melakukan percepatan eliminasi TBC sesuai dengan arahan presiden RI yang juga tertuang dalam naskah Perpres No 67 Tahun 2021. Kemenkes menargetkan penurunan insiden TBC menjadi 65/100.000 penduduk pada eliminasi TBC tahun 2030.

AIDP diharapkan dapat menjadi upaya penting dalam pengendalian penyakit yang ditularkan melalui udara, baik TB, maupun juga kemungkinan penyakit berpotensi pandemi.

 

 

 

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life