Home » Badan Geologi: Ini Akibatnya Kalau Mengambil Air Tanah Berlebihan

Badan Geologi: Ini Akibatnya Kalau Mengambil Air Tanah Berlebihan

by Junita Ariani
2 minutes read
Badan Geologi Kementerian ESDM mengkampayekan penggunaan air tanah secara lebih bijak dan bertanggung jawab di ajang Car Free Day (CFD) Jakarta.

ESENSI.TV - JAKARTA

Badan Geologi Kementerian ESDM mengkampayekan penggunaan air tanah secara lebih bijak dan bertanggung jawab di ajang Car Free Day (CFD) Jakarta.

Pengambilan air tanah yang berlebihan di Jakarta telah mengakibatkan turunnya muka air tanah. Sehingga berkontribusi terhadap terjadinya penurunan tanah (landsubsidence) dan intrusi air laut.

Demikian dijelaskan Sekretaris Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rita Susilawati, di sela-sela kampanye, Minggu (13/8/2023).

“Ada sekitar 50 orang dari Badan Geologi yang membawa spanduk dan poster yang berisi kampanye penggunaan air tanah kepada masyarakat. Jadi kami jalan dan berbincang dengan masyarakat di acara car free day,” ujar Rita.

Badan Geologi lanjut Rita berkomitmen untuk terus mengkampayekan betapa pentingnya air tanah untuk pembangunan yang berkelanjutan.

“Event-event seperti ini akan diperbanyak bukan hanya di Jakarta tetapi di kota-kota lain secara kontinu,” ujarnya.

Rita berharap dengan kampanye masyarakat dapat lebih aware betapa pentingnya penggunaan air tanah. Karena permasalahan air tanah di Jakarta ini merupakan persoalan bersama yang perlu mendapat perhatian semua pihak,.

Bukan hanya pemerintah, kepedulian semua pihak terhadap masalah ini sangat diperlukan

“Air tanah itu sangat berharga karena terbentuknya ribuan tahun. Sehingga pemanfaatannya harus sebijaksana mungkin dengan tidak merusak lingkungan. Sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat,” ungkap Rita.

Kepala Balai Konservasi Air Tanah (BKAT) Badan Geologi, Taat Setiawan, mengatakan populasi masyarakat Jakarta akan membuat air tanah semakin dibutuhkan. Dan, itu ditambah lagi dengan pembangunan yang tumbuh secara cepat.

Baca Juga  Perjuangan Budi di Balik Konservasi Penyu di Pantai Binasi Tapteng

“Pemanfaatan air tanah ini harus kita pikirkan bagaimana air tanah itu dikonservasi agar pemanfaatannya bisa berlanjut untuk anak cucu kita,” kata Taat.

Pentingnya Konservasi Air Tanah

Konservasi air tanah adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi air tanah. Sehingga senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

“Pemerintah dan masyarakat berperan penting dalam melakukan konservasi air tanah. Misalnya, Pemerintah mengeluarkan regulasi yang ketat untuk pengambilan air tanah,” ujarnya.

Kemudian, air tanah tidak bisa diambil seenaknya untuk kepentingan sendiri. Sedangkan untuk individu atau masyarakat tidak menggunakan air tanah dengan”boros”.

Gunakan air tanah secara hemat, membuat sumur resapan sederhana (biopori), tidak membuang sampah sembarangan. Dan, rutin menguras septik tank yang sudah penuh,” ujar Taat.

Rangkaian kampanye bijak menggunakan air tanah di ajang CFD Jakarta mengusung tema “Think Groundwater act Responsibility.

Dengan jalan kaki bersama membawa poster-poster bertema air tanah dari Kementerian ESDM menuju bundaran Hotel Indonesia dan kembali ke Kementerian ESDM.

Selain berkampanye melalu lisan dan poster, juga dilakukan kampanye menggunakan sticker lomba puzzle, talkshow dan hiburan musik. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life