Home » Benarkah PLTU Suralaya Punya Teknologi Canggih untuk Saring Polutan?

Benarkah PLTU Suralaya Punya Teknologi Canggih untuk Saring Polutan?

by Junita Ariani
2 minutes read
Ilustrasi. Pembangkit lLstrik Tenaga Uap atau PLTU Suralaya memiliki teknologi canggih untuk menyaring polutan hasil pembakaran batu bara.

ESENSI.TV - BANTEN

Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Suralaya memiliki teknologi canggih untuk menyaring polutan hasil pembakaran batu bara.

“PLTU Suralaya sudah mempunyai teknologi yang bisa menyaring partikel-partikel yang berpotensi menjadi polutan. Itu sudah digunakan,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris.

Ia mengatakan adanya penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta dikarenakan tata ruang industri dan pemukiman yang tdak tertata dengan baik.

“Tidak ada sanksi bagi penyelenggaraan negara yang tidak mampu menjalankan rencana tata ruang, sekitar Bekasi. Contohnya daerah-daerah industri kecil. Tetapi mereka juga menggunakan solar, menggunakan pembangkit yang kecil tetapi juga ada batubara,”ujar Andi dalam keterangan tertulis yang dikutip, Sabtu (2/9/2023).

Andi juga memaparkan bahwa aktivitas industri kecil tersebut dapat menghasilkan polutan sehingga menyebabkan polusi udara.

“Transportasi juga memberikan kontribusi. Nah, kita tahu bahwa transportasi di Kota Jakarta ini banyak kendaraan motor roda dua. Yang mayoritas bisa dikatakan 100% menggunakan pertalite, yang RON-nya lebih rendah dibandingkan dengan Pertamax. Artinya, pertalite belum bisa dikategorikan Clean Energy,” ujarnya.

PLTU Tidak Menyumbang Polusi Udara

Menurut Andi, paparan dari Profesor Puji Lestari bahwa PLTU tidak menyumbang polusi udara.

Baca Juga  Aktor Dakwah Diimbau Serukan Pemilu Rukun dan Damai

“Profesor Puji Lestari tadi, dari ITB, yang diminta oleh PLTU Suralaya ini untuk mengkonfirmasi, memperbandingkan ada bench pakai, per bulan. Ternyata memang tidak terbukti bahwa PLTU Suralaya memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap polusi udara Jakarta,” katanya.

Begitu pun, Andi tetap mewanti-wanti agar di PLTU Suralaya tidak terjadi kebocoran.

“Tetapi apakah cukup sampai disitu, tentunya kita juga meminta untuk PLTU Suralaya menjaga ini. Jangan sampai suatu saat terjadi kebocoran. Menjadi masalah yang nanti juga bisa memberikan kontribusi terhadap polusi udara yang ada di Kota Jakarta,” katanya.

Ia juga mengimbau kepada sejumlah kepala daerah di sekitar Jakarta yang memiliki industri, seperti Bekasi, Karawang, dan Cikarang.

“Perlu duduk bersama antara ketiga Gubernur ini, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten dan Gubernur Jawa Barat. Untuk memetakan wilayah-wilayah industri dan juga tata ruangnya juga diperbaiki,” tutupnya.

Sebelumnya, Andi mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VII DPR RI ke PLTU Suralaya, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Jumat (1/9/2023). *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life