Home » Berikut Strategi Kejar Target Emisi Nol Bersih Kementerian ESDM

Berikut Strategi Kejar Target Emisi Nol Bersih Kementerian ESDM

by Junita Ariani
2 minutes read
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan strategi pemerintah dalam mengejar target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

ESENSI.TV - JAKARTA

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebutkan strategi pemerintah dalam mengejar target Net Zero Emission atau NZE.

Di antaranya adalah melakukan revisi Kebijakan Energi Nasional (KEN) bersama dengan Dewan Energi Nasional (DEN).

“Revisi KEN untuk menjawab dan menyusun langkah apa yang diperlukan sehingga target NZE bisa kita lakukan bersama. Revisi KEN tidak mengganggu pembangunan yang sedang sekarang berjalan,” kata Dadan, di Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Strategi lainnya ialah, Kementerian ESDM telah membuat tahapan-tahapan mengejar NZE yang termaktub dalam peta jalan transisi energi. Di mana di dalamnya terdapat upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mempercepat NZE pada tahun 2060.

Strategi lainnya, adalah mendorong pemanfaatan peningkatan pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Sebagai sumber pembangkit listrik, serta melakukan efisiensi energi.

“Ini yang terus kita dorong bersama dengan PLN secara khusus. Untuk pembangkit ketenagalistrikan kita mempunyai RUPTL di PLN yang memberikan fokus kepada peningkatan pemanfaatan energi terbarukan,” tambah Dadan.

Dadan yakni bahwa pada tahun 2060 akan menjadi pembangkit listrik utama dan mampu memenuhi proyeksi kebutuhan listrik nasional 600-700 giga watt (GW). Menggantikan pembangkit listrik berbasis fosil.

Baca Juga  BPKP dan Dewan Pengawas Susun Strategi Pengawasan Penyaluran KUR 2023

“Potensi EBT kita bisa 4-5 kali lipat lebih banyak dari kebutuhan listrik. Karena Indonesia punya berbagai jenis sumber EBT dan jenisnya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tidak banyak negara yang punya seperti ini,” jelasnya.

Meski demikian, Dadan menekankan bahwa strategi pemanfaatan peningkatan EBT adalah upaya jangka panjang. Tidak dapat dilihat dari segi banyaknya pembangkit EBT yang dibangun.

Melainkan juga harus menggerakkan roda perekonomian dan sisi industri, serta mendorong sisi sumber daya manusia. Sehingga mampu mengelola pembangkit-pembangkit yang ada.

“Upaya ini jangan diharapkan akan bisa terlihat dalam 1-2 tahun ke depan. Kita punya waktu untuk menyusun dengan sangat baik karena prinsip inklusif ini harus memberikan manfaat kepada semua pihak,” terangnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Radja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life