Pemerintah mengeluarkan peringatan dini potensi kekeringan meteorologis dasarian ke-2 bulan September 2023. Peringatan kekeringan ini dikeluarkan melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah. Sejumlah daerah di Jawa Tengah sudah masuk kategori kuning hingga merah. Periode peringatan ini berlaku mulai 11-20 September 2023.
Peringatan kekeringan di Jawa Tengah ini berdasarkan analisis hari tanpa hujan dan curah hujan pada dasarian I bulan September 2023. Selain itu, juga melalui prakiraan curah hujan probabilistik September dasarian II, sebagian wilayah di Kabupaten Blora terdampak kekeringan.
Sebanyak 58 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria kekeringan ekstrem (lebih dari 60 hari tanpa hujan), 27 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria sangat panjang (31-60 hari tanpa hujan).
Daerah Kategori Awas
Adapun sejumlah daerah yang masuk pada kategori awas atau merah pada peta adalah:
1. Kabupaten Wonogiri
2. Sebagian wilayah Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Sragen, Semarang, Salatiga, Grobogan, Pati, Rembang, Brebes, Kudus dan Demak..
3. Sebagian wilayah Kabupaten Cilacap, Tegal, Batang, Kendal, Jepara, Blora
4. Sebagian kecil wilayah Kabupaten Banyumas, Pemalang, Pekalongan, Banjarnegara, Kebupen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Kota Semarang. Untuk Purworejo ada sedikit titik dalam kriteria pendek (6-10 hari tanpa hujan).
Beberapa titik di Brebes, Kebumen, Pekalongan, Batang, Jepara, Pati dan Rembang dalam kriteria sangat pendek (1-5 hari tanpa hujan).
Curah Hujan Dasarian
Sementara itu, Prakiraan Probabilistik Curah Hujan Dasarian II September 2023 menunjukkan peluang lebih besar 90 persen curah hujan rendah (kurang sama dengan 50 mm per dasarian) di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Prakiraan Deterministik Curah Hujan Dasarian II September 2023 s/d Dasarian II Oktober 2023 menunjukkan Dasarian II dan III September 2023 serta Dasarian I Oktober 2023 Seluruh wilayah Jawa Tengah masuk kriteria rendah (0-20 mm), untuk dasarian II Oktober 2023 seluruh wilayah Jawa tengah masuk dalam kriteria rendah (0 – 50 mm).
Editor: Dimas Adi Putra/Raja H. Napitupulu