Home » Cerita K-pop, Campuran Lagu Barat yang di ‘Mix’ ke Budaya Korea

Cerita K-pop, Campuran Lagu Barat yang di ‘Mix’ ke Budaya Korea

by Lala Lala
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

‘Demam’ Korea Pop atau biasa disebut K-pop terjadi di Indonesia sekitar 2011-an. Genre musik ini nyaris digandrungi seluruh anak muda di Tanah Air. Bahkan penggemarnya memiliki sebutan khusus yakni ‘Kpoper’. Selain K-pop, drama Korea juga menjadi incaran banyak orang pada saat itu. Bahkan ‘demam’ ini juga menyebar di berbagai negara. Lalu dari mana kah sejarah K-pop berasal?

Menurut Wikipedia, sebuah genre musik baru di Korea yang disebut changga muncul pada 1885-an. Changga adalah musik dengan alunan instrumental modern seperti gitar, drum, flute, dan lainnya.

Musik tersebut merupakan musik adaptasi dari pop barat dan menggunakan lirik bahasa Korea. Beberapa di antaranya adalah lagu barat yang diaransemen dan ditranslate ke bahasa Korea. Seperti ‘Oh My Darling, Clementine’ yang diaransemen dan ditranslate menjadi ‘Simcheongga’.

Menurut sejarah, pada saat Penjajahan Jepang atas Korea (1910–1945) musik bergenre ini digunakan untuk mengekspresikan kesedihan, kepedihan, dan harapan penduduk Korea. Tetapi Jepang menyita koleksi changga yang ada dan menerbitkan buku lirik sendiri.

Musik K-pop awalnya terbagi menjadi genre yang berbeda-beda. Genre awalnya adalah ‘oldies’ yang dipengaruhi musik barat dan populer pada era 60-an. Pada 1970-an, musik rock diperkenalkan dengan pionirnya yaitu Cho Yong-pil.

Baca Juga  Apakah Pasien Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak Bisa Disembuhkan?

Genre lain yang cukup digemari adalah musik Trot. Musik ini adalah hasil akulturasi musik tradisional Korea dengan musik Gospel/Kerohanian. Gaya musik ini kemudian diadaptasi kembali oleh komposer Masao Koga dan dikenal dengan musik enka di Jepang.

Seiring perkembangan waktu, Lee Soo-man, seorang mantan penyanyi folk dan rock yang baru pulang dari studi di AS mendirikan SM Studio pada 1989.

Dari sinilah kemajuan K-pop mulai terasa. Lee berniat mengembangkan musik Korea seperti di AS. Studio dibangun di Gangnam, SeouL. Gangnam adalah tempat mewah dan modern di Seoul, yang memiliki gedung-gedung tinggi gemerlap, merek desainer, dan kelab malam trendi tempat DJ terkenal memainkan musik techno dan house.

Dari sinilah grup vokal dengan tiga laki-laki bernama ‘Taiji and Boys’ dibentuk pada 1992 dan banyak diperbincangkan. Sejak saat itu perkembangan K-pop terus melaju.

Hingga saat ini berbagai artis Korea menangguk kesuksesan di dunia internasional.Seperti BoA yang menembus Jepang dan digemari di banyak negara. Kemudian artis-artis lain seperti Rain, Se7en, Shinhwa, Ryu Shi-won, dan sebagainya berlomba-lomba untuk menaklukkan pasar musik di Jepang.

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life