Home » Ciri 4 Mayat Tanpa Kepala yang Ditemukan di Lampung

Ciri 4 Mayat Tanpa Kepala yang Ditemukan di Lampung

by Lyta Permatasari
3 minutes read
Penemuan mayat di lampung

ESENSI.TV - Lampung

Empat mayat tanpa kepala ditemukan di wilayah Provinsi Lampung selama Agustus dan September 2023. Mayat tersebut ditemukan tidak memiliki kepala, tangan, dan kaki.

Dilansir dari Kompas.com (11/9/2023), mayat pertama ditemukan di Pantai Cukuh Gayau, Desa Teluk Brak, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus pada 15 Agustus 2023.

Selanjutnya, dua mayat ditemukan di Kabupaten Lampung Selatan pada 6 September 2023. Keduanya berada di tepi pantai Dusun Sukarame Penobaan, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni dan Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang.

Kemudian pada 7 September 2023, mayat lain kembali ditemukan di Pantai Karang Bolong, Pekon (Desa) Tegineneng, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus.

Terkait penemuan ini, tim Disaster Victim Investigation (DVI) dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Lampung melakukan otopsi kepada keempat mayat tersebut. Berikut hasilnya,

Ciri keempat mayat tanpa kepala di Lampung Dua mayat yang ditemukan di Kabupaten Tanggamus menjalani proses otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

Sementara itu, dua mayat dari Kabupaten Lampung Selatan diotopsi di Rumah Sakit Bob Bazar Lampung Selatan. Hasil otopsi keempat mayat tanpa kepala disampaikan oleh tim forensik dari Polda Lampung dalam konferensi pers di Markas Polda Lampung pada Selasa (12/9/23).

Ciri-ciri keempat mayat tanpa kepala di Lampung

1. Mayat pertama

  • Hari, waktu penemuan: Selasa, 15 Agustus 2023
  • Lokasi penemuan: Pantai Cukuh Gayau, Desa Teluk Brak, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus
  • Jenis kelamin: laki-laki
  • Penampilan: memakai celana training hitam tidak bermerek dan celana dalam coklat
  • Tubuh: diperkirakan tinggi badan 161-169 cm
  • Usia: diperkirakan berusia 30-45 tahun

2. Mayat kedua

  • Hari, waktu penemuan: Rabu, 6 September 2023 pukul 08.00 WIB
  • Lokasi penemuan: pantai Dusun Sukarame Penobaan, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan
  • Jenis kelamin: laki-laki Penampilan: mengenakan celana dalam dan celana pendek warna biru
  • Tubuh: diperkirakan berat badan sekitar 49 kg dengan tinggi badan sekitar 163,58 hingga 174,31 cm dan lingkar dada 45 sentimeter
  • Usia: diperkirakan usia di atas 35 hingga 50 tahun Kondisi: tidak memiliki kepala, dua telapak kaki, dan sendi di daerah dua telapak tangan. Kaki terluka.

3. Mayat ketiga

  • Hari, waktu penemuan: Rabu, 6 September 2023 pukul 21.00 WIB.
  • Lokasi penemuan: pantai Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan. Jenis kelamin: laki-laki.
  • Penampilan: mengenakan kaus dan celana panjang training warna putih-biru. Tubuh: diperkirakan memiliki tinggi badan 146,81 sampai 157,59 cm
  • Usia: diperkirakan sekitar 30 sampai 40 tahun.
  • Kondisi: tubuh rusak dengan kepala tidak utuh. Kaki terluka.
Baca Juga  Bocil di Lampung Terbanyak Merokok Sejak Usia 5 Tahun

4. Mayat keempat

  • Hari, waktu penemuan: Kamis, 7 September 2023
  • Lokasi penemuan: Pantai Karang Bolong, Pekon (Desa) Tegineneng, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus
  • Jenis kelamin: laki-laki
  • Penampilan: tidak mengenakan pakaian
  • Tubuh: diperkirakan tinggi badan 161-169 cm
  • Usia: diperkirakan 30-40 tahun
  • Kondisi: mayat telah mengalami pembusukan sekitar 80 persen. Tidak ditemukan tulang kepala hingga leher, kedua tulang lengan, dan kedua tulang telapak kaki
  • Kondisi: tanpa kepala.

Tanggapan Netizen

“Curiga ini kasus human trafficking, curiga juga apakah ini ada kaitannya sama bapak2 yg waktu itu viral abis dipulangin dari kapal juga, yg anaknya sampe lapor ke pihak yg berwajib, yang bapaknya itu sampe gamau ngomong dan pas cerita katanya disiksa dikapal.. hmm..” ujar @13onkersoof

“Kan gini, ini kasus udah viral bgt, tp blm ada yg merasa kehilangan anggota keluarga, kan ga mungkin bgt misal 1 pemukiman penduduk itu gada yg tau berita ini. Nah mungkin mereka ini udah lama berlayar di lautan, kaya kerja di kapal gitu, jadi keluarga ga ngerasa kehilangan, karena biasanya orang2 yg kerjanya berlayar, susah berkabar, kemungkinan keluarganya maklum2 aja, mungkin cuma hilang sinyal karena lagi di tengah laut, udah biasa lah hal kek gitu di pekerjaan ini. Nah kenapa mereka dibunuh, kemungkinan mereka diperlakukan tidak baik di ruang lingkup kerja mereka atau mengetahui rahasia besar yg harusnya tidak diketahui oleh mereka, karena pembunuh ini takut kepublish tentang kejahatan tersebut, jadilah mereka dibunuh dan dibuang.” kata @hallomay__

“Ada indikasi mereka ini saling kenal, dalam artian satu rombongan Pakaiannya sama dan ada indikasi juga mereka adalah kru kapal, salah satunya ada yg bajunya gambar kapal sinar intan Yang jelas, telapak kaki & tangan hilang untuk menyulitkan identifikasi korban” ucap @fauzanmuhajir

 

 

 

 

 

Editor: Farahdama A.P/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life