Home » Delegasi Kamboja Belajar Sistem Jaminan Mutu Produk Perikanan ke Indonesia

Delegasi Kamboja Belajar Sistem Jaminan Mutu Produk Perikanan ke Indonesia

by Junita Ariani
2 minutes read
Delegasi Kamboja

ESENSI.TV - JAKARTA

Kamboja belajar penerapan sistem jaminan mutu produk perikanan ke Indonesia. Itu karena Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP) hulu-hilir yang diterapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Delegasi negeri Angkor Wat itu melakukan benchmark (studi banding) ke Tanah air sejak 5-14 Juni 2023.

Demikian disampaikan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Pamuji Lestari, Rabu (14/6/2023).

“Sebelumnya kami sempat ketemu saat Seafood Forum di Wina, Austria tahun 2022. Dan, sebagai tindak lanjut, Kamboja tertarik untuk melihat langsung di Indonesia,” katanya, di Jakarta.

Sosok yang akrab disapa Tari ini mengaku sempat melakukan courtesy call dengan Kamboja. Dalam kunjungan kenegaraan ini, delegasi Kamboja berjumlah 19 orang.

Berasal dari Fisheries Administration (FiA), Department of Agro-Industry. Department of Certification-Institute of Standards of Cambodia, Laboratory Department and CapFish Capture.

Ada juga dari Post Harvest Fisheries Development Project, UNIDO, Cambodia.

“Tentu ini suatu kebanggaan bagi kami. Karena kunjungan delegasi Kamboja dalam rangka melakukan studi banding (benchmark) ke Indonesia,” terang Tari.

Dalam kunjungan tersebut, Kamboja menilai Indonesia sebagai salah satu leading countries pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan.

Hal ini terlihat dari volume dan nilai keberterimaan yang tinggi di pasar Uni Eropa. Adapun delegasi Kamboja dan UNIDO memiliki projek kerjasama CAPFish-Capture: Post-harvest Fisheries Development Project.

Baca Juga  Kurniasih Mufidayati: RUU Omnibus Law Kesehatan Penting di Indonesia

Project ini bertujuan agar produk perikanan dari Kamboja dapat diterima dan memenuhi persyaratan pasar Uni Eropa.

“Tentu apresiasi tersebut menjadi motivasi bagi kami untuk konsisten menjalankan quality assurance,” ujar Tari.

Tolak Ukur Pembelajaran

Sebagai informasi, pertemuan dibuka oleh Kepala Pusat Pengendalian Mutu dan pemaparan tujuan kunjungan dari perwakilan Delegasi Kamboja. Yakni, Unido Kamboja dan Unido Indonesia.

Dalam pertemuan pembukaan dihadiri juga pejabat dan perwakilan dari DJPT, DJPB dan BKIPM. Pemaparan materi dilakukan masing-masing unit kerja terkait di BKIPM, DJPT dan DJPB.

Selain itu juga dilaksanakan kunjungan lapangan baik di Jakarta dan Bali yakni ke Unit Pengolahan Ikan (UPI), laboratorium BKIPM. Fasilitas budidaya, tempat pendaratan ikan dan kapal penangkap ikan.

“Delegasi Kamboja berharap hasil kunjungan ini dapat menjadi tolak ukur pembelajaran. Sehingga produk hasil perikanan Kamboja dapat menembus pasar Uni Eropa,” tutup Tari.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan karantina adalah soal keamanan dan kedaulatan negara. Mencegah penyebaran penyakit.

Menurutnya, pengendalian mutu tetap menjadi domain dari KKP dari hulu hingga hilir. Sehingga dapat memenuhi standar dan kualifikasi yang telah ditentukan. KKP sendiri sudah merancang suatu program besar bertema Blue Economy. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life