Home » Dishub DKI Uji Coba Penerapan Tiket Berbasis Akun untuk LRT, MRT dan TransJakarta

Dishub DKI Uji Coba Penerapan Tiket Berbasis Akun untuk LRT, MRT dan TransJakarta

by Lyta Permatasari
2 minutes read
transjakarta/IST

ESENSI.TV - JAKARTA

Pemprov DKI Jakarta mulai menguji coba penerapan account based ticketing (ABT) di tiga transportasi umum, yaitu LRT, MRT, dan TransJakarta. Tiket berbasis akun ini diterapkan demi memperoleh gambaran pengguna angkutan umum massal sehingga subsidi tiket lebih tepat sasaran.

“ABT tentu akan untuk 3 moda. Dari ABT ini kita akan mendapatkan profiling seluruh pengguna angkutan umum massal kita apakah TJ, MRT, dan LRT yang kemudian akan jadi perhitungan untuk efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pemberian PSO ke depannya,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan, Jumat (15/9/2023).

Syafrin menjelaskan, sejauh ini, uji coba fitur ABT dilakukan melalui aplikasi JakLingko. Dalam pelaksanaan uji coba, pihaknya menemukan sejumlah kendala yang sifatnya minor.

“Jadi pada minggu lalu kami sudah melakukan uji coba dan prinsipnya untuk fitur ABT di aplikasi JakLingko ini sudah cukup baik,” jelasnya.

“Kita harapkan dari hasil tes kita bisa mendapatkan gambaran utuh dari prinsip ABT yang nantinya akan kita implementasikan dalam waktu dekat,” sambungnya.

Sejauh ini, tahapan yang tengah dilakukan yakni mengembangkan teknologi dalam fitur tersebut. Selanjutnya, teknologi tersebut diterapkan untuk mengupayakan efisiensi PSO di 3 mode transportasi milik DKI itu.

“Dari sana kita bisa, pertama dengan data ini kita bisa mengestimasi kebutuhan first dan last mile si pelaku perjalanan yang nantinya disiapkan pemerintah. Selain tentu untuk efisiensi PSO,” jelasnya.

Baca Juga  Indonesia-Korea Selatan Jalin Hubungan Diplomatik Lewat Acara "Chingu"

Lebih lanjut Syafrin membeberkan cara kerja fitur ABT melalui aplikasi Jaklingko. Penumpang 3 mode transportasi hanya perlu men-scan barcode yang tertera dalam aplikasi JakLingko ke mesin gate atau mesin tap on bus (TOB) maupun tap on microbus (TOM).

Nantinya sistem akan mendeteksi perjalanan penumpang. Jika penumpang berpindah-pindah lebih dari satu mode transportasi, akan diberlakukan tarif integrasi transportasi maksimal Rp 10 ribu.

“Jika dari titik A, apakah dia hanya satu moda kemudian apakah dia dua moda, tiga moda. Jika dia lebih dari 1 moda maka dia akan mendapatkan otomatis prinsip tarif integrasi yg maksimum Rp 10 ribu. Tapi jika satu moda, kita bisa mengidentifikasi bahwa yang bersangkutan karena ini adalah profiling pengguna, dia masuk dalam tatanan Jakarta atau Bodetabek,” terangnya.

KUE Terintegrasi Aplikasi JakLingko, Saldo Aman Jika Kartu Hilang

Tak hanya melalui QR Code, ke depannya fitur ABT bisa diterapkan melalui kartu uang elektronik (KUE) yang saat ini biasa digunakan menaiki TransJakarta dkk. Bahkan, penumpang angkutan umum tak perlu khawatir kehilangan saldo apabila KUE miliknya raib.

“Jadi KUE saya ini begitu kartunya hilang, saldonya tetap yang ada di aplikasi. Jadi saya tinggal mengaktivasi KUE sesuai dengan nomor kartunya. Jadi itu akan masuk ke dalam kartu saya sesuai saldo saya tersimpan berapa sebelumnya di sini,” ucapnya.

 

 

Editor: farahdama a.p/addinda zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life