Home » Film Tragedi Yang Romantis Sepanjang Masa

Film Tragedi Yang Romantis Sepanjang Masa

by Addinda Zen
3 minutes read
Film Titanic

ESENSI.TV - JAKARTA

Titanic, film romantis yang disukai semua kalangan. Bermula dari pemburu harta karun yang menggunakan robot untuk menyelidiki harta karun dan permata yang sangat berharga di permukaan bawah laut. Harta karun ini terselip di kapal yang tenggelam. Kamera yang terdapat pada robot tersebut mengungkap kapal yang sudah membusuk. Namun, kapal ini memiliki petunjuk tentang kejayaannya sebelum tenggelam.

Film Titanic rilis pada tahun 1977 dan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi penontonnya. Meskipun sudah belasan kali menonton film ini, ketika dimainkan di televisi, banyak orang yang bersedia untuk mengikuti rangkaian ceritanya dengan antusias.

Romantis antara Jack dan Rose sebagai pemeran utama, merupakan kisah romansa andalan remaja pada masa itu. Titanic menjadi berprestasi dan sukses besar di box office. Film ini dibuat oleh James Cameron bersama Paramount dan 20th Century Fox. Anggaran produksi film ini mencapai $200 juta, jumlah yang sangat besar pada tahun tersebut.

Titanic berhasil menjadi nomor satu di box office Amerika Utara selama 15 minggu berturut-turut. Selain itu, Titanic juga berhasil dinominasikan untuk 14 Oscar dan memenangkan 11 diantaranya, termasuk kategori Film Terbaik. Seiring dengan prestasi gemilangnya, Titanic terus diputar di bioskop selama hampir satu tahun penuh sampai akhirnya ditutup pada 1 Oktober 1998. Total pendapatan film ini mencapai $600 juta di Amerika Utara dan dua kali lipat di seluruh dunia. Hal ini menjadikan Titanic sebagai film berpenghasilan tertinggi sepanjang masa hingga 2010. Penonton Titanic sebagian besar adalah gadis remaja yang menonton berulang kali bersama teman-temannya. Tentu saja faktor inilah yang mendulang kesuksesan penayangan Titanic.

Popularitas Titanic

Popularitas Titanic berkaitan dengan evolusinya dari ‘film blockbuster’ menjadi ‘fenomena budaya’. Blockbuster merupakan sebutan untuk film dengan anggaran produksi sangat besar dan kesuksesan yang sepadan.

Titanic tidak hanya sekadar cerita sejarah, tetapi juga termasuk di dalamnya romansa yang melibatkan seks dan ke-vulgar-an. Pada masa itu, film ini disebut memperlihatkan glorifikasi pemberontakan remaja. Menariknya, banyak keluarga konservatif yang menggunakan hasil editan film ini menjadi ‘versi bersih’ hanya agar anaknya bisa mengikuti arus kesuksesan Titanic. Sedangkan bagi sebagian remaja lainnya, harus melewatkan hype film ini karena alasan tadi.

Dapat dikatakan Titanic merupakan film terbaik diantara semua film yang pernah memenangkan nominasi Film Terbaik. Titanic mengundang berbagai reaksi dari para ahli film. Banyak kritikus yang mengatakan ini adalah film terhebat sepanjang masa. Robert Altman, pada 2002 menulis bahwa film ini merupakan karya paling mengerikan yang pernah ia lihat. Sementara Ebert, pada 1998 mengatakan efek kesuksesan film ini diperlihatkan dari cerita yang menyentuh perasaan terdalam manusia tentang hidup, mati, dan dihargai. Novelis Lorrie Moore juga menyebut perjuangan Rose untuk menemukan dan membebaskan Jack adalah cinta yang luasnya melebih padang pasir.

Baca Juga  The Hobbit: The Battle of the Five Armies, Film Klasik Populer

Unsur-Unsur dalam Film Titanic

Titanic menyisipkan unsur-unsur yang konyol, tetapi memberikan perasaan yang tidak tergambarkan. Seperti sekelompok musisi yang dengan gagah terus bermain musik di atas kapal saat para penumpang panik, bersamaan mereka juga mengetahui akan menjumpai kematian. Ada juga momen ‘steamed car’ yang memberikan kesempatan bagi para penontonnya untuk berimajinasi, komedi yang disajikan melalui kapak dan borgol, sampai ke adegan pengorbanan yang paling krusial oleh Rose dengan puing-puing mengambang di Atlantik. Unsur-unsur ini disisipkan pada padatnya durasi film selama 3,5 jam dan tetap menonjol. Ini merupakan mahakarya.

Film Titanic merupakan gabungan antara film fantasi romansa remaja dengan kisah tragedy yang mengerikan. Menggabungkan kedua genre yang sangat berbeda adalah sesuatu yang jenius. Padahal, kisah cinta yang disajikan sangatlah klise. Rose, wanita yang dipaksa menikahi pria kejam hanya untuk menyelamatkan kekayaan keluarga. Kemudian bertemu Jack, seorang seniman berjiwa bebas tanpa harta dan status sosial yang berarti. Akhir cerita yang mudah ditebak, tetapi tetap berhasil menarik perhatian.

Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet. Kedua nama ini akan selalu melekat ketika membicarakan Titanic. Bukan hanya ketampanan DiCaprio, tetapi juga acting-nya yang luar biasa, ia berperan dengan alami. Kate Winslet pun demikian, perannya sebagai Rose berhasil merepresentasikan wanita pemberontak (dalam hal baik).

Film ini berhasil mengingatkan orang dewasa perasaan jatuh cinta saat muda dan tidak khawatir akan masa depan. Lebih dari itu, Titanic juga menggambarkan bahwa takdir bisa saja menghancurkan impian terbesar kita.

Film Romansa Indonesia

Kisah romansa dalam film romantis juga laris di Indonesia. Remaja belasan tahun lalu pasti kenal dengan Eiffel, Im in Love. Film komedi remaja romantis Indonesia tahun 2003 yang mengisahkan konflik antara remaja dan orang tua. Diperankan oleh Samuel Rizal dan Shandy Aulia sebagai karakter utama. Film ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul sama karya Rachmania Arunita. Eiffel, Im in Love meraih penghargaan MTV Indonesian Movie Awards 2004.

Ada juga film Ada Apa Dengan Cinta yang sukses membuat remaja saat itu kesemsem melihat ketampanan Nicholas Saputra (berperan sebagai Rangga) dan kisah cintanya dengan Dian Sastro (berperan sebagai Cinta). Sama seperti Titanic, film ini berhasil membangkitkan memori percintaan masa muda ketika menontonnya saat usia dewasa. Film ini awalnya merupakan sinetron berjumlah 84 episode yang tayang perdana pada 2003 di RCTI.

Begitulah kekuatan sebuah film ketika ceritanya berhasil menyentuh perasaan, akan selalu diingat dari masa ke masa.

Evan Sulistyono, MA (Pengamat Kajian Budaya dan Media dari Universitas Gadjah Mada)

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life