Home » Harga Referensi CPO Periode April Turun 1,44 persen, Kakao Naik 4,25 Persen

Harga Referensi CPO Periode April Turun 1,44 persen, Kakao Naik 4,25 Persen

by Junita Ariani
2 minutes read
Indonesia mempunyai potensi bioenergi sumber biomassa yang sangat besar yaitu setara dengan 56,97 GW listrik

ESENSI.TV - JAKARTA

Harga referensi produk minyak kelapa sawit (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) dan Pungutan Ekspor (PE) periode 1-April 2023 sebesar USD898,29 per Metrik Ton (MT).

Nilai tersebut turun sebesar USD13,12 atau 1,44 persen dari harga referensi periode 16-31 Maret 2023.  Untuk minyak goreng (refined, bleached, and deodorized/RBD palm olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤ 25 kg dikenakan BK USD 0/MT.

“Saat ini harga referensi CPO mengalami penurunan dan mendekati ambang batas sebesar USD 680 per MT,” kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Budi Santoso, Senin (3/4/2023), di Jakarta.

Merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) maka pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD74 per MT dan PE CPO sebesar USD95 per MT.

“Pengenaan BK dan PE tersebut berlaku untk periode 1-April 2023,” ujanrnya.

Menurut Budi, penurunan harga referensi CPO dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya kekhawatiran krisis keuangan global akibat krisis Bank Sillicon Valley di Amerika Serikat (AS).

Kemudian, Credit Suisse di Eropa, pelemahan harga minyak nabati lainnya yaitu minyak kedelai dan rapeseed oil. Penguatan mata uang ringgit Malaysia terhadap dolar AS.

Dan, terakhir disebabkan Inggris yang memangkas tarif. Negara ini telah bergabung dalam Trans-Pacific Partnership (TPP) dengan beberapa negara salah satunya Malaysia.

Harga Refrensi Biji Kakao

Sementara itu, harga referensi biji kakao periode April 2023 ditetapkan sebesar USD2.754,53 per MT. Meningkat sebesar USD112,41 atau 4,25 persen dari bulan sebelumnya.

Hal ini mengakibatkan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada April 2023 menjadi USD2.460/MT. Naik USD109 atau 4,66 persen dari periode sebelumnya.

Baca Juga  Harga Gabah Naik pada Juli 2023, Beras Ikut Terdongkrak

Peningkatan harga ini berdampak pada BK biji kakao, yaitu naik menjadi 10 persen. Peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao ini dipengaruhi adanya peningkatan permintaan kakao.

Sementara pasokan atau persediaan kakao menurun akibat turunnya produksi dan produktivitas dari Pantai Gading. Yang selama ini dikenal sebagai negara produsen kakao terbesar dunia.

Penurunan produksi kakao tersebut menurut Budi Santoso, lantaran hama yang menyerang tanaman kakao.

Sedangkan untuk HPE produk kulit kata dia, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Bahkan untuk HPE produk kayu ada beberapa perubahan.

Yaitu pada produk kayu veneer dari hutan tanaman, serpih kayu dalam bentuk keping atau pecahan. Dan, produk kayu olahan jenis sortimen lainnya dari hutan tanaman pinus dan gemelina menurun USD50 per m3 dari bulan sebelumnya.

Di samping itu, produk veneer dari hutan tanaman untuk kotak kemasan (wooden sheet for packing box) meningkat USD 5/m3.

Dan, produk kayu olahan dari jenis meranti serta sortimen lainnya dari hutan tanaman akasia meningkat USD50 per m3 dari bulan sebelumnya. Sedangkan dari jenis sengon lanjut Budi, meningkat USD100 per m3.

BK untuk produk kulit dan produk kayu ini sebagaimana tercantum pada PMK Nomor 39/PMK/0.10/2022 jo. 123/PMK.010/2022.

Sementara penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Kepmendag Nomor 888 Tahun 2023. Tentang HPE dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life