DPR RI mengusulkan PTPN Holding yang bergerak di bidang pengelolaan dan pemasaran hasil perkebunan memberikan opsi lain bagi masyarakat dengan menggunakan minyak makan merah.
Opsi itu disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Sarmuji di tengah naiknya harga CPO internasional. Di mana pemerintah harus mengeluarkan subsidi minyak goreng yang lebih besar jika Minyakita masih dijual pada harga Rp14.000.
Menurutnya, harga minyak makan merah lebih terjangkau untuk konsumsi masyarakat. Namun, hal itu harus disertai kajian yang mendalam terkait kandungan dan keamanan minyak makan merah.
Karena minyak makan merah merupakan produk minyak sawit mentah yang setelah proses penyulingan tidak melanjutkan ke proses-proses selanjutnya.
Namun, menurut Sarmuji menurut keterangan dari pihak PTPN, berdasarkan hasil kajian minyak merah memiliki kandungan vitamin yang lebih banyak. Kandungan gizinya lebih baik.
“Mudah-mudahan rasanya juga tidak terlalu berbeda jauh dengan minyak-minyak konvensional,” ujar Sarmuji dikutip dari keterangan persnya, Senin (27/2/2023).
Dikatakannya, adanya minyak makan merah yang dapat dikonsumsi masyarakat dengan harga lebih terjangkau akan memberikan opsi yang baik di tengah kelangkaan minyak di pasaran. Juga di tengah naiknya harga CPO yang terjadi.
Sebab saat ini diketahui naiknya harga CPO telah menimbulkan disparitas harga yang tinggi antara minyakita dengan minyak premium. Sehingga masyarakat memilih minyak yang lebih terjangkau.
Itu akan memberikan opsi baik. Terjadi migrasi dari minyak kita ke minyak merah. Karena harganya jauh lebih murah daripada minyak kita.
“Kalau itu bisa dipercepat proses pembuatannya bisa diproduksi secara masal, Insyaallah kelangkaan minyak di pasaran itu akan bisa kita atasi,” imbuh Politisi Fraksi Golkar tersebut.
Sebelumnya, Sarmuji melakukan pertemuan dengan PTPN, BRI, BNI dan PNM di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/2/2023). *
#beritaviral
#beritaterkini
Editor: Junita Ariani