Kamu pasti sudah tidak asing dengan salah satu olahraga ini. Ya, bulu tangkis. Ini adalah olahraga yang sangat digemari oleh semua kalangan. Tua, muda, remaja sangat suka olahraga ini. Setiap tanggal 5 Juli diperingati sebagai Hari Bulu Tangkis Sedunia. Yuk, simak sejarah bulu tangkis di artikel ini.
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok permainan. Tidak hanya di luar lapangan, permainan bulu tangkis bisa dimainkan di dalam ruangan. Biasanya lapangan bulu tangkis dibatasi dengan garis-garis dengan panjang dan lebar tertentu.
Permainan bulu tangkis juga bisa dimainkan oleh banyak orang, lho. Biasanya permainan bulu tangkis dimainkan oleh minimal dua orang yang arahnya berlawanan atau bisa juga dimainkan secara berpasangan.
Sejarah Hari Bulu Tangkis Sedunia
Hari Bulu Tangkis Sedunia pertama kali dirayakan pada tanggal 5 Juli 1934. Tahukah kamu kenapa tanggal tersebut dipilih menjadi hari peringatan? Karena tanggal tersebut merupakan hari berdirinya International Badminton Federation (IBF). IBF merupakan cikal bakal dari Badminton World Federation (BWF) atau dikenal dengan Federasi Badminton Dunia.
Awalnya, IBF hanya beranggotakan 9 Negara. Diantaranya Inggris, irlandia, Wales, Skotlandia, Denmark, Kanada, Selandia Baru, Prancis, Belanda.
Akhirnya IBF bergabung dengan BWF. Kejuaraan dunia pertama yang diadakan BWF berlangsung pada tahun 1977. Salah satu kejuaraan yang sangat terkenal di dunia adalah Kejuaraan All England. Setelahnya, beberapa negara pun melakukan turnamen bulu tangkis regional dan nasional.
Bulu Tangkis di Indonesia
Bulu tangkis atau badminton mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1930. Pada tahun 1933, berdiri dua perkumpulan bulu tangkis di Batavia (sekarang Jakarta). Yaitu Bataviase Badminton Bond dan Bataviase Badminton League. Akhirnya, perkumpulan itu bersatu dengan nama Bataviase Badminton Unie.
Meskipun sudah dikenal sejak tahun 1930, olahraga bulu tangkis baru berkembang pada 5 Mei 1951. Indonesia pun membentuk Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Dunia (PBSI). Pemain bulu tangkis Indonesia pun mulai bermunculan. Tidak hanya itu, atlit Indonesia pun mampu menjuarai berbagai kejuaraan.
Pada tahun 1958, seorang atlit bulu tangkis Bernama Tan Joe Hok berhasil menjuarai Thomas Cup dan semakin memperkuat regu bulu tangkis Indonesia. Ada juga Liem Swie King yang pernah menyumbang medali emas Asian Games di Bangkok, Thailand pada tahun 1978.
Atlit-atlit muda Indonesia saat in pun tidak kalah hebatnya. Kevin Sanjaya Sukamuljo misalnya. Menantu dari Hary Tanoesoedibjo ini berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan medali emas turnamen Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015.
Selain itu, atlit muda lainnya adalah Jonathan Christie atau Jojo juga berhasil melambungkan namanya setelah menjuarai Indonesia International Challenge 2013.
Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen