Home » IEU CEPA Akan Diselesaikan, Bukti Indonesia Jadikan Prioritas

IEU CEPA Akan Diselesaikan, Bukti Indonesia Jadikan Prioritas

by Administrator Esensi
2 minutes read
Indonesia Selesaikan IEU-CEPA

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri   Perdagangan   Zulkifli   Hasan   menerima   kunjungan   Komite Perdagangan  Internasional  Parlemen  Eropa (European  Parliament’s  Committee  on  International Trade/INTA)  di  Kantor  Kementerian  Perdagangan,  Jakarta,  pada  Rabu (21/6).  Pada  kunjungan tersebut   dibahas   perkembangan perundingan Perjanjian   Kemitraan   Ekonomi   Komprehensif Indonesia-Uni    Eropa    (Indonesia–European    Union    Comprehensive    Economic    Partnership Agreement/IEU-CEPA).

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, IEU-CEPA merupakan agenda prioritas Indonesia. Untuk itu, Indonesia siap menyelesaikan  perundingan  IEU-CEPA  pada  2024  sesuai  arahan  Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.“Untuk itu, kami meminta dukungan Parlemen Eropa, khususnya Komite INTA, dalam penyelesaian negosiasi ini,”tandas Mendag Zulkifli Hasan.

Kebijakan Baru Beratkan Sektor Indonesia

Selain IEU-CEPA, Mendag Zulkifli juga menyampaikan keberatan atas kebijakan lingkungan baru Uni Eropa  terkait  deforestasi  karena  berpotensi  berdampak  negatif  pada  sektor  pertanian  Indonesia. Terutama untuk petani kecil.

“Kebijakan ini tidak sejalan dengan semangat kerja sama dan  dapat berdampak  negatif  pada  petani  skala  kecil.  Indonesia  berharap  Uni  Eropa  dapat  membatalkan regulasi ini,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan. Uni Eropa telah menerbitkan Regulasi Deforestasi dan Degradasi Hutan pada 9 Juni 2023.

Kebijakan tersebut mewajibkan uji tuntas untuk produk-produk pertanian dan kehutanan tertentu sebagai persyaratan untuk masuk ke pasar Uni Eropa.Penanganan  sengketa  di  Dispute  Settlement  Body  Organisasi  Perdagangan  Dunia  (Wold  Trade Organization/WTO)juga   turut   diangkat   pada   pertemuan   tersebut.   Mendag   Zulkifli   Hasan mengungkapkan, Indonesia mendukung sistem perdagangan multilateral, termasuk prinsip, aturan, dan ketentuan WTO.

“Indonesia menghormati   kebebasan   suatu   negara   untuk   menjadi   lebih   maju   berdasarkan kemampuan   dan   sumber   daya   negara   tersebut.   Untuk   itu, diharapkannegara lain   juga menghormati Indonesia,”tegas Mendag Zulkifli Hasan.

Kasus Indonesia dan Uni Eropa

Saat  ini, terdapat tiga  kasus  Indonesia  dengan  Uni  Eropa  di  WTO,  yaitu  larangan  ekspor  nikel Indonesia  (DS592). Kebijakan  Uni  Eropa  terhadap  produk  minyak  sawit  (DS593),  serta  pengenaan bea  masuk  imbalan  (BMI)  dan  bea  masuk  anti-dumping  (BMAD)  oleh  Uni  Eropa  terhadap  baja Indonesia (DS616).

Baca Juga  3 Perusahaan Air Minum dapat Dukungan Jaminan Pembiayaan

Uni  Eropa  menempati  peringkat  ketiga  sebagai  negara  tujuan  ekspor  dan  peringkat  ke-4  sebagai negara asal impor bagi Indonesia. Pada periode Januari—April 2023, total perdagangan Indonesia dan Uni Eropa tercatat sebesar USD 10,28miliar. Pada periode ini, ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 5,91 miliarsedangkan impor Indonesia dari Uni Eropa tercatat sebesar USD 4,37 miliar.

Ekspor Ke Uni Eropa Buat Indonesia Alami Surplus

Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar USD 1,54 miliar. Sementara  pada  2022,  total  perdagangan  kedua  negara  tercatat  sebesar  USD  33,16  miliar. Naik 13,98  persen  dibanding  tahun  sebelumnya  yang  tercatat  USD  29,09  miliar.  Pada  tahun  tersebut, ekspor Indonesia ke Uni Eropa tercatat sebesar USD 21,50 miliar sedangkan impor Indonesia dari Uni  Eropa  tercatat  sebesar  USD  11,67  miliar  sehingga  Indonesia  mengalami  surplus  sebesar  USD 9,83 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia ke Uni Eropa di antaranya minyak kelapa sawit dan fraksinya, asam lemak

monokarboksilat industri, batu bara, bijih tembaga dan konsentratnya, serta alas kaki dengan sol luar dari karet. Sedangkan produk impor Indonesia dari Uni Eropa di antaranya pembuluh dan pipa lainnya, obat, darah manusia dan darah hewan, mesin untuk membuat pulp, serta kertas atau kertas karton yang dipulihkan (sisa dan skrap).

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life