Home » Iklan Politik di Twitter Mulai Diperlonggar

Iklan Politik di Twitter Mulai Diperlonggar

by Agita Maheswari
1 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Izin iklan politik twitter tampaknya akan diperlonggar, ke depannya.

Pada 2019, Twitter melarang iklan politik setelah platorm tersebut dan perusahaan media sosial lainnya seperti Facebook dikritik karena membiarkan informasi yang salah mengenai pemilu menyebar di layanannya.

Sejak Musk mengambil alih Twitter pada Oktober lalu, pengiklan korporat hengkang sebagai bentuk respon atas Musk yang memberhentikan ribuan karyawan, memulihkan penangguhan permanen Mantan Presiden AS Donald Trump, dan mempercepat penyediaan fitur verifikasi berbayar yang menyebabkan penipu dapat menyamar sebagai perusahaan publik di Twitter.

Bulan lalu, Musk mempertahankan langkah-langkah pemangkasan biaya dan mengatakan Twitter menghadapi arus kas negatif sebesar 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp46,7 triliun tahun depan.

Langkah itu berbanding terbalik dengan kebijakan tahun 2019 sebab perusahaan tengah berupaya meningkatkan pendapatan.

Selain itu, perusahaan milik Elon Musk itu juga akan melonggarkan kebijakan untuk iklan yang berbasis sebab-akibat (cause-based ads) di Amerika Serikat dan bergerak menyelaraskan kebijakan iklan mereka dengan TV dan outlet media lainnya.

Baca Juga  ASN Diajak Tingkatkan Kemampuan Hadapi Perkembangan Teknologi

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter akan tetapi pada tanggal 07 November 2017 bertambah hingga 280 karakter yang dikenal dengan sebutan kicauan.

Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh dunia. Hingga bulan Januari 2013, terdapat lebih dari 500 juta pengguna terdaftar di Twitter, 200 juta di antaranya adalah pengguna aktif.

Lonjakan penggunaan Twitter umumnya berlangsung saat terjadinya peristiwa-peristiwa populer. Pada awal 2013, pengguna Twitter mengirimkan lebih dari 500 juta kicauan per hari, dan Twitter menangani lebih dari 1,6 miliar permintaan pencarian per hari.

Hal ini menyebabkan posisi Twitter naik ke peringkat kedua sebagai situs jejaring yang paling sering dikunjungi di dunia, dari yang sebelumnya menempati peringkat dua puluh dua.

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life