Home » Ini Perbedaan Vanili Cair dengan Essens dan Manfaatnya

Ini Perbedaan Vanili Cair dengan Essens dan Manfaatnya

by Junita Ariani
2 minutes read
Vanili merupakan ekstrak vanila yang dijadikan pengharum makanan maupun minuman.

ESENSI.TV - JAKARTA

Vanili merupakan ekstrak vanila yang dijadikan pengharum makanan maupun minuman. Proses pembuatannya adalah dengan cara mengawetkan buah yang sudah matang selama 3-6 bulan untuk menghasilkan aroma khas.

Kebanyakan orang mengenal vanili dalam bentuk bubuk. Padahal, kini banyak juga vanili yang berupa cair. Penggunaannya pun bisa untuk campuran adonan kue supaya lebih harum.

Sebenarnya, ada dua bentuk cair dari pengharum makanan ini, yaitu ekstrak dan essens. Apa perbedaannya? Dilansir, Sabtu (25/11/2023), inilah perbedaan antara cair dengan essens.

1. Ekstrak vanili

Jenis vanili cair ini juga sering digunakan orang untuk membuat camilan manis. Proses pembuatannya dengan memfermentasi biji vanila.

Caranya dengan merendam biji vanila dalam campuran air dan etil alkohol. Proporsi alkohol dalam vanilla extract biasanya kurang dari 35 persen.

Pada ibu hamil, sebaiknya hindari mengonsumsi ekstrak ini. Kenapa? Karena kandungan alkoholnya berisiko mengganggu perkembangan janin.

Kalau kamu bandingan dengan versi bubuk, ekstrak vanila ini memberikan aroma yang lebih khas dan lebih kuat.

2. Essens vanili

Vanilla essence merupakan jenis vanili yang diolah menjadi senyawa kimia. Biasanya, essens hanya sebagai penambah aroma tanpa memberikan rasa.

Namun, kamu perlu berhati-hati saat menakar essens pewangi makanan ini. Sebab, menuangkan essens terlalu banyak justru bisa membuat makanan menjadi pahit.

Baca Juga  9 Kebiasaan yang Membuatmu Menjadi Orang yang Berbeda

Essens vanila ini terbuat dari air, etanol, propilen glikol, pengemulsi, dan perasa. Ini sangat cocok untuk pembuatan kue panggang karena memberikan aroma tanpa memberikan rasa yang mencolok.

Manfaat Vanili Cair

1. Mengandung senyawa baik

Vanillin merupakan senyawa fenolik terkandung ekstrak vanili. Kandungan ini punya sifat antioksidan dan antiinflamasi yang kuat.

Beberapa penelitian juga mengungkapkan kalau fenolik memberikan manfaat bagi kesehatan otak dan melindungi dari penyakit neurodegeneratif.

Meskipun penelitiannya masih terbatas, ada dugaan kalau vanilin juga punya sifat antikanker.

2. Mencegah kerusakan oksidatif

Khasiat lainnya yaitu memiliki efek antioksidan. Sebuah studi mengungkapkan jika vanilin dan asam vanilat melindungi sel otak dari stres oksidatif lebih kuat.

Studi lain pada tikus yang menua menemukan bahwa vanilin dapat melindungi tubuh dari kerusakan hati dan kerusakan oksidatif seiring bertambahnya usia.

3. Menjaga fungsi otak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, senyawa fenolik dalam vanili cair ternyata mampu menjaga kesehatan otak.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam vanila, termasuk vanilin dan asam vanilat, dapat bersifat neuroprotektif dan mampu melindungi sistem saraf. *

#beritviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life