Home » Inilah Alasannya Mengapa Wajib Militer di Thailand Menjadi ‘Momok’ Menakutkan

Inilah Alasannya Mengapa Wajib Militer di Thailand Menjadi ‘Momok’ Menakutkan

by Raja H. Napitupulu
2 minutes read
Para petugas membopong para calon wajib militer di Thailand yang pingsan. Meski dianggap sebuah bencana, wajib militer merupakan hal yang wajib dilakukan pria dewasa di Thailand.

ESENSI.TV - JAKARTA

Meski dianggap sebuah bencana, wajib militer atau construction merupakan hal yang wajib dilakukan pria dewasa di Thailand. Hal ini sebagai bagian dari pengabdian terhadap negara.

Wajib militer diberlakukan bagi pria dengan umur di atas 21 tahun samai 31 tahun selama beberapa tahun. Setiap tahun akan ada perekrutan calon tentara muda dari berbagai golongan.

Biasanya hal tersebut diadakan setiap bulan April. Setelah penduduk Thailand berpesta pora dengan perayaan Songkran, mereka harus menghadapi kenyataan pahit untuk mengikuti sebuah undian.

Apakah mereka akan dikirim ke kamp militer atau mereka lolos karena mendapatkan sebuah keberuntungan. Biasanya mereka akan dikumpulkan di dalam sebuah ruangan di dekat kuil.

Semua orang berkumpul dan satu persatu diukur keadaan tubuhnya. Biasanya pria dengan ketinggian lebih dari 160 cm dan lebar dada lebih dari 76 cm akan dipilih menjadi calon kandidat yang mengambil undian.

Bagi sebagian penduduk pria di Thailand, wajib militer adalah sebuah bencana. Mereka selalu ketakutan jika harus dipanggil untuk mengambil lotre dan mempertaruhkan nyawanya untuk negara secara paksa.

Seperti video yang viral media sosial twitter. Video tersebut dikirimkan kembali oleh akun @mazzini_gsp pada Selasa (9/4/2024).

Ada dua video yang ditayangkan pada akun tersebut. Masing-masing berdurasi 35 detik dan 25 detik. Pada video berdurasi 25 detik, seorang pria berkaos putih yang diapit seorang pria berpakaian dinas mengambil undian. Tampak pria itu sangat ketakutan.

Bahkan setelah undian yang diambilnya dan diserahkan kepada petugas dan dibacakan, pria tersebut langsung lemas. Bahkan ia dibopong oleh tiga orang petugas.

Begitu juga dengan pria berkaos hitam. Di video berdurasi 35 detik itu terlihat pria berkaos hitam itu langsung pingsan saat hasil undiannya dibacakan. Jeritan histeris pun terdengar dari peserta yang belum dipanggil.

Anggota Wamil Sering Jadi Budak

Dari caption yang dituliskan di akun tersebut disebutkan, ada yang terhibur lihat video ini, bahkan ngejek yang pingsan.

Baca Juga  Kementerian ESDM Serah Terima BMN Hulu Migas Ke BPOM RI

“Mau ngasih konteks aja sih. Wajib militer di Thailand anggota wamil sering jadi budak di rumah perwira. Kasus terbaru, peserta wamil speak up karena di suruh cuci kolor sama bra istri komandan dia. Wajar pada pingsan,” tulisnya.

Di caption itu juga dijelaskan, tahun 1912 terbit peraturan Kementerian Pertahanan Thailand yang isinya perwira militer boleh menunjuk anggota wamil menjadi pelayan di rumahnya.

Makanya hal perbudakan sulit dihindari oleh anggota wamil. Bahkan masyarakat sudah lama menuntut dihapusnya wamil.

Dari informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (10/4/2024), setiap tahun setidaknya, ada sekitar 100 ribu pria yang dibutuhkan dalam agenda wajib militer.

Di setiap kota atau Desa, akan diberi kuota tertentu dalam misi pengiriman pria yang akan dilatih dan akhirnya dikirim untuk perang secara langsung.

Pemilihan calon tentara, biasanya dilakukan dengan mengambil undian yang disiapkan oleh pihak militer. Jika seorang pria mengambil kartu merah, maka dia harus rela menjalankan latihan militer selama beberapa tahun dan jauh dari rumah.

Sedangkan kalau mendapatkan kartu hitam, artinya seorang pria akan dibebaskan mengikuti wajib militer di waktu tersebut. Mereka boleh kembali ke rumah dan menjalani kehidupan seperti biasa.

Meski merupakan aturan wajib yang harus dijalani oleh semua penduduk pria di Thailand, wajib militer masih mendapatkan tentangan dari banyak pihak.

Banyak yang menilai pemaksaan ini justru membuat rakyat menjadi menderita. Banyak yang menentang wajib militer, beberapa orang justru mendukung agenda ini alasannya sederhana saja.

Dengan mengikuti wajib militer mereka masih mendapatkan gaji bulanan seorang, bagi pengangguran tentu akan senang. Selain itu wajib militer juga disinyalir, mengurangi jumlah kriminal di kawasan Thailand.

Menjadi seorang anggota militer akan membuat pikiran mereka berubah dan tidak berpikir melakukan tindak kejahatan. *

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Junita Ariani/Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life