Home » Inilah Desa Devisa Klaster Kopi yang Diresmikan Kemenkeu di Bener Meriah

Inilah Desa Devisa Klaster Kopi yang Diresmikan Kemenkeu di Bener Meriah

Dorong Kualitas Kopi Gayo Lebih Mendunia Lagi

by Junita Ariani
2 minutes read
kopi 1

ESENSI.TV - BENER MERIAH, ACEH

Desa Devisa Klaster Kopi pada hari ini, Rabu (11/1/2023) diresmikan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Desa Devisa Klaster Kopi ini dibuat untuk mendorong kualitas produksi kopi gayo agar lebih mendunia lagi serta  memudahkan dilakukannya pembinaan secara terpadu kepada petani kopi mulai dari produksi sampai dengan pemasaran.

Desa Devisa Klaster Kopi ini melibatkan sebanyak 125 petani kopi dari 5 desa yang berada di Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

Pengembangan Desa Devisa di Kabupaten Bener Meriah ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Aceh, LPEI, Kementerian Keuangan Satu Aceh, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah serta Bank Syariah Indonesia dengan 125 petani kopi dari 5 Desa yang berada di Kabupaten Bener Meriah.

“Adapun kelima desa tersebut adalah Sedie Jadi, Waq Pondok Sayur, Panji Mulia 1, Bale Redelong, dan Kute Lintang. Kopi yang dihasilkan adalah kopi Arabika (Coffea benghalensis) varietas Gayo,” ucap Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara Rionald Silaban dalam siaran persnya dikutip dalam kemenkeu.go.id, Rabu (11/1/2023).

Para petani kopi ini tergabung di dalam Koperasi Panca Gayo Coffee yang juga merupakan hasil dari pendampingan kolaborasi Kanwil DJKN Aceh dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bener Meriah yang bertujuan sebagai sentra produksi kopi.

“Kami harap pendampingan dan dukungan dari LPEI bisa mendorong kualitas produksi kopi gayo yang sudah sangat mendunia ini semakin lebih baik lagi dan menghasilkan kualitas terbaiknya sehingga bisa berdaya saing global dengan komoditas kopi yang berasal dari negara lain,” ujar Rional.

Rio juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dan berharap peresmian Desa Devisa ini dapat menjadi bahan bakar semangat yang lebih besar lagi bagi para pihak untuk menciptakan sinergi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan penggiat usaha/petani kopi.

Baca Juga  ID Food Realisasikan Tanam Padi Seluas 74.729 Hektare pada 2022

Dengan begeitu,  mampu berkontribusi dalam peningkatan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan.

Direktur Pelaksana Bidang Keuangan dan Operasional LPEI Agus Windiarto yang hadir dalam peresmian itu, menyampaikan LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu mempunyai tekad yang kuat untuk komoditas primadona Bener Meriah itu dapat menembus pasar ekspor.

”Melalui program Desa Devisa, LPEI akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani kopi dan koperasi pendamping di Kabupaten Bener Meriah. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing sehingga membawa produk unggulan lokal yang mendunia.” ujarnya.

Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, sangat mengapresiasi kehadiran Dirjen Kekayaan Negara dan dukungan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melalui Kantor Wilayah DJKN Aceh beserta seluruh jajaran Kemenkeu di Aceh, LPEI, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Bank Aceh.

Yang telah mendukung dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa khususnya di Kabupaten Bener Meriah. Haili berharap, kolaborasi ini bukan menjadi yang terakhir melainkan dapat menjadi program yang berkelanjutan.

Harapan senada juga disampaikan  Pemerintah Provinsi Aceh. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Mawardi berharap, kolaborasi melalui desa devisa ini dapat mendorong terwujudnya sistem pembinaan yang terpadu mulai dari produksi sampai dengan pemasaran.

Dengan begitu diharapkan hasil komoditas kopi dari Aceh dapat meningkat terutama dari segi kualitasnya.

Hadir dalam peresmian itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Aceh, Pj. Bupati Bener Meriah, Pj Bupati Aceh Tengah.

Perwakilan Bank Syariah Indonesia Regional I Aceh, Direktur Pelaksana Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Aceh.

Selanjutnya, perwakilan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Aceh, dan Perwakilan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh.  *

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life