Home » Jalan-Jalan ke London, Nadiem ‘Jualan’ Konsep Merdeka Belajar di Inggris

Jalan-Jalan ke London, Nadiem ‘Jualan’ Konsep Merdeka Belajar di Inggris

by Lala Lala
2 minutes read
London

ESENSI.TV - LONDON

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menawarkan konsep Kampus Merdeka di London, Inggris.

Perkenalan konsep itu disampaikan Nadiem kepada para perwakilan perguruan tinggi dan industri yang datang dari penjuru Britania Raya.

Kemendikbudristek bersama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London dan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia menyelenggarakan kegiatan Briefing Forum pada Selasa (9/5/2023).

“Indonesia adalah negara besar dengan potensi yang luar biasa dan terus berkembang. Kolaborasi adalah kunci untuk mentransformasi sistem pendidikan Indonesia yang mampu menghasilkan talenta kelas dunia,” ujar Nadiem, di London, Selasa (9/5/2023) waktu setempat.

Kolaborasi Lintas Sektor

Kemendikbudristek terus meningkatkan kualitas dan skala program Kampus Merdeka dengan memperluas kolaborasi lintas sektor.

Ia menjelaskan, lima kebijakan utama Kampus Merdeka yang mendukung transformasi sistem pendidikan tinggi.

Kelima kebijakan tersebut meliputi kesempatan belajar di luar kampus selama maksimal satu tahun, dana padanan untuk kolaborasi penelitian dan akademik, program visiting scholar, beasiswa sarjana dan pascasarjana, serta pendirian kampus internasional di Indonesia.

Nadiem menjelaskan tentang program-program belajar di luar kampus, terutama magang dan studi independen yang berkaitan langsung dengan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri.

Sejauh ini, tercatat lebih dari 130 ribu mahasiswa yang mengikuti program Kampus Merdeka dan lebih dari 2,8 ribu institusi industri serta organisasi non-profit yang terlibat sebagai mitra.

“Jika sebelumnya banyak rekan-rekan dari industri yang mengeluh dengan kualitas lulusan perguruan tinggi, sekarang kami mendorong industri yang menjadi mentor bagi para mahasiswa,” tegas Menteri Nadiem.

Ajakan Pertukaran Mahasiswa Internasional

Nadiem juga mengundang perwakilan perguruan tinggi di Britania Raya untuk menjadi kampus penyelenggara program pertukaran mahasiswa Indonesia International Student Mobility Award (IISMA).

Ajakan tersebut dilandasi oleh keberhasilan IISMA selama dua tahun terakhir dalam memberikan kesempatan bagi lebih dari 3.500 mahasiswa untuk belajar di 117 kampus kelas dunia.

Baca Juga  Layanan Pos Kesehatan Satelit Disiapkan bagi Jemaah Haji di Makkah

Potensi Indonesia Sangat Besar

Terkait dengan dana padanan, ia menekankan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia sebagai lahan riset, terutama untuk sejumlah bidang yang saat ini menjadi prioritas.

Bidang-bidang tersebut meliputi green economy, blue economy, pariwisata, teknologi digital, dan infrastruktur kesehatan.

Pada tahun 2022 Kemendikbudristek menghasilkan 1.093 kolaborasi antara perguruan tinggi dengan kampus untuk mengerjakan riset bersama dengan dukungan dana padanan.

“Kami mengundang lebih banyak lagi kampus dan industri di Britania Raya untuk terlibat dalam ‘perkawinan’ lintas sektor guna memajukan ekosistem riset,” terang dia.

Perluasan Program LPDP

Lebih lanjut, dalam kegiatan yang diselenggarakan di One Great George Street tersebut Nadiem mengatakan tentang perluasan program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang diluncurkan Kemendikbudristek sebagai Merdeka Belajar episode ke-10.

“Selama ini belum banyak mahasiswa Indonesia yang berkuliah di kampus kelas dunia bukan karena mereka tidak memiliki kemampuan yang mumpuni. Tantangannya adalah kebutuhan akan dana yang besar untuk pendaftaran dan uang kuliah. Oleh karena itulah kami melakukan perluasan beasiswa untuk jenjang sarjana sebagai solusi atas kesenjangan tersebut,” terang dia.

Menteri Nadiem juga memperkenalkan program Beasiswa Indonesia Maju yang menyasar calon mahasiswa dengan capaian prestasi akademik dan non akademik.

Dengan program Beasiswa Indonesia Maju, jumlah mahasiswa yang belajar di kampus-kampus kelas dunia meningkat sampai 9,6 kali.

Adapun kampus-kampus yang menjadi tujuan antara lain Universitas Oxford, Universitas Columbia, Universitas Melbourne, Universitas Teknologi Nanyang, dan masih banyak lagi.

“Kami ingin mengirim sebanyak mungkin mahasiswa akademik dan vokasi Indonesia ke kampus-kampus dan industri kelas dunia, dan pada saat yang sama juga mengundang sebanyak mungkin kampus dan industri kelas dunia untuk menjadi mitra kami,” tutup dia.

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life