Home » Jarang Diketahui, Ini Sejarah Hari Membaca Nyaring Sedunia pada 1 Februari

Jarang Diketahui, Ini Sejarah Hari Membaca Nyaring Sedunia pada 1 Februari

by Lala Lala
1 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

 

Setiap tanggal 1 Februari, dunia internasional memperingati Hari Membaca Nyaring Sedunia atau World Read Aloud Day. Peringatan secara internasional ini dilakukan setidaknya sejak 2017 silam.

Membaca dengan lantang atau keras ini dianggap memiliki pengaruh kuat untuk tumbuh kembang anak-anak. Khusus di Indonesia, ada kegiatan Read Aloud Day oleh Komunitas Readingbugs yang digelar Kementerian Pendidikan RI pada 2019 lalu.

Anak yang menunjukkan tanda-tanda awal kesulitan membaca dan menulis bisa melakukan strategi membaca cengan keras ini. sehingga mereka bisa mengeja kata dengan benar dan semakin memperkaya kosa kata.

Anak-anak sangat membutuhkan aktivitas membaca nyaring sejak usia dini. Dengan membaca nyaring, anak-anak kaya akan pengalaman dan pengetahuan.

 

Menurut beberapa sumber peringatan Hari Membaca Nyaring Sedunia ini dipelopori oleh Pam Allyn, pendiri organisasi nirlaba LitWorld.

Ini dilakukan untuk membentuk komunitas membaca nyaring yang lebih banyak lagi sehingga dapat berbagi cerita dan juga mendorong masyarakat untuk terus ikut aktif.

Baca Juga  Kisah Semboyan 4 Sehat 5 Sempurna, Kampanye Makanan Sehat yang Digagas Sejak 1955

Kegiatan ini juga bisa membuat literasi anak-anak semakin terlatih. Berdasarkan riset yang dilakukan pakar dari University of Melbourne ditemukan bahwa anak-anak, dengan latar belakang apa pun, yang selalu aktif dibacakan buku-buku dengan nyaring setiap hari, bisa mencapai prestasi setahun lebih baik ketimbang daripada anak-anak yang tidak pernah memperoleh pengalaman dibacakan buku dengan nyaring.

Riset ini menunjukkan bahwa membaca nyaring kepada anak akan membuat anak-anak memiliki motivasi dan kemampuan yang baik dalam berprestasi.

Sementara itu, dikutip dari situs Kemdikbud, Montessori dalam buku ‘Absorbent Mind’ mengungkapkan bahwa tidak ada suara yang begitu menakjubkan bagi anak-anak selain suara yang keluar dari alat ucap manusia.

Yakni suara dari orang tua dan guru saat membacakan cerita maupun buku kepada anak-anak. Anak-anak secara psikologis akan tertarik dengan suara yang mereka dengarkan. Sehingga mereka akan memberi perhatian lebih dengan kegiatan membaca.

Editor: Raja H. Napitpulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life