Kekurangan penampungan ikan dan trip Tol Laut Morotai jadi masalah serius bagi para nelayan di Pulau Morotai. Saat ini, Pemkab Pulau Morotai hanya memiliki enam Cold Storage berkapasitas 850 ton
Kapasitas itu dinilai tidak cukup dan tidak sebanding dengan hasil yang didapat nelayan per bulan yang mencapai ratusan ton.
“Belum lagi ditambah trip Tol Laut Morotai, yang kini tinggal sebulan sekali,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pulau Morotai, Yoppy Jutan, di Morotai Selasa (27/2/2024).
Dikutip dari InfoPublik, Trip tol yang sangat terbatas mengakibatkan penumpukan ikan. Lalu, jumlah muatan dibatasi hanya 4-5 kontainer. Akibatnya banyak ikan tidak bisa terangkut dengan Tol Laut.
“Menurut saya, Cold Storage masih perlu ditambah, karena masalah pengangkutan transportasi laut dari Morotai masih terkendala. Jumlah trip Tol Laut yang dulunya dua kali sebulan, sekarang hanya tersisa satu kali. Hari ini keluar 4 sampai 5 kontainer Tol Laut, seminggu kemudian full lagi. Kalau sebulan baru kapal datang, sudah terlanjur banjir, “sambungnya.
Kapal Mengubur Ikan
Dengan masalah itu, disaat musim ikan, banyak perusahaan terpaksa mengubur ikannya, karena tidak ada lagi tempat penampungan.
“Kita tidak mau hal itu terjadi, apalagi ini mau menjelang musim puncak. Di bulan Maret-April-Mei 2024 ini, ikan mulai meningkat, terutama ikan tuna, ” ungkapnya.
Sementara itu, Yoppy Pemda lewat Dinasnya, mengakutelah mengajukan permohonan penambahan Cold Storage ke Kementerian Kelautan dan Perikanan dan telah disetujui.
“Kami sudah ajukan ke Dirjen PDSP, maupun Direktur Logistik, agar kita ditambah gudang beku Rencananya Morotai, akan dibangun sekitar 500 ton khusus ikan-ikan selain tuna, Supaya tidak terjadi kejadian kubur ikan lagi, Morotai hampir setiap saat, terjadi kubur ikan, itu disebabkan Cold Storage yang sangat terbatas, “katanya.
Editor: Raja Napitupulu