Home » Rencana Penggunaan Dana BOS Untuk Makan Siang Gratis Tuai Penolakan

Rencana Penggunaan Dana BOS Untuk Makan Siang Gratis Tuai Penolakan

by Addinda Zen
2 minutes read
Makan Siang Gratis Dana BOS

ESENSI.TV - JAKARTA

Terkait rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang dan susu gratis, Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming mengaku sedang mencoba berbagai skema untuk formulasi penerapan program tersebut. Skema ini meliputi pembiayaan, hingga menu makan siang. Gibran menyebut, setelah percobaan berbagai skema, pihaknya akan melakukan evaluasi berdasarkan masukan dari berbagai pihak terkait.

“Kita kan uji coba dahulu, kita evaluasi bersama murid-murid, orang tua murid, guru, kepala sekolah dan lain-lain ya. Nanti kalau ada masukan, evaluasi, pasti akan diperbaiki, gitu njih,” ujarnya, dikutip dari Beritasatu, Senin (4/3).

Peruntukan Dana BOS

Meski begitu, rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang dan susu gratis telah menuai banyak kritik dari berbagai pihak. Salah satunya, kritik dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti menyebut, rencana penggunaan dana BOS merupakan wujud ketidakberpihakan pada layanan pendidikan yang adil dan berkualitas. Bahkan, disebutkan rencana ini memperlihatkan kegagalan memahami tujuan kebijakan dana BOS.

Selama ini, dana BOS menjadi program pemerintah untuk memberikan bantuan keuangan pada seluruh sekolah negeri maupun swasta di Indonesia.

Dana BOS memberikan bantuan untuk biaya operasional, seperti kebutuhan belajar/mengajar, gaji guru maupun karyawan serta keperluan perawatan gedung sekolah lainnya.

Baca Juga  Gusar Dinasti Politik Terang-Terangan, Rakyat Penentunya!

Dikutip dari VOA Indonesia, dana BOS yang dikucurkan pemerintah untuk sekolah di Indonesia saat ini adalah Rp59,09 trilliun/tahun. Sementara anggaran makan siang gratis mencapai Rp450 triliun/tahun.

Sejalan dengan hal ini, FSGI menyebut, akan lebih baik apabila anggaran ratusan triliun digunakan untuk memperluas akses untuk anak-anak Indonesia bersekolah di jenjang yang lebih tinggi.

“FSGI mendorong Pemerintahan yang baru untuk membuka akses yang lebih luas untuk anak Indonesia bersekolah dijenjang yang lebih tinggi. Mengingat Angkatan kerja Indonesia saat ini didominasi lebih dari 50% lulusan SD dan SMP. Minimnya SMP, SMA dan SMKN dihampir seluruh wilayah Indonesia mengakibatkan munculnya berbagai masalah ketika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),” jelas Retno.

FSGI mengimbau agar pemerintahan baru melakukan kajian akademik dan pemetaan sekolah yang memang membutuhkan program makan siang gratis. FSGI tidak memperbolehkan program ini mengganggu jenis dan besaran dana BOS.

“Prinsipnya adalah tidak mengganggu jenis dan besaran dana BOS yang sudah ada namun dapat menambah jenis bantuan baru semisal Dana spesifik,” tulis FSGI.

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life