Home » Kemenkes Galakkan Puskesmas Deteksi Dini Ginjal Akut, Diabetes dan Hipertensi

Kemenkes Galakkan Puskesmas Deteksi Dini Ginjal Akut, Diabetes dan Hipertensi

by Junita Ariani
2 minutes read
deteksi

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggalakkan deteksi dini di puskesmas untuk mencegah meningkatnya kasus penyakit ginjal kronik di tengah masyarakat. Begitu juga dengan diabetes dan hipertensi.

“Kita mengimbau masyarakat untuk mengecek kesehatan secara rutin,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti.

Dalam Siaran Sehat di Jakarta, Rabu (8/3/2023), Eva mengatakan,  penyakit ginjal kronik saat ini menjadi penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak nomor 10 di Indonesia.

Angka prevalensinya berdasarkan pantauan Kemenkes pun naik dari dua persen di tahun 2013, menjadi 3,8 persen di tahun 2018.

Untuk mencegah kasus semakin meningkat, Kemenkes kemudian menggalakkan deteksi dini di puskesmas. Dimana semua pengadaan fasilitas alat maupun tenaga kesehatannya terus ditingkatkan.

Peningkatan mutu layanan kesehatan tersebut selaras dengan enam pilar transformasi sistem kesehatan yang sedang dijalankan pihaknya.

Terkait dengan deteksi dini di puskesmas, Eva mengatakan upaya itu merupakan implementasi dari pilar pertama yakni melakukan transformasi dalam layanan primer.

“Kita melakukan 14 penyakit utama di layanan primer. Ini akan dilengkapi dengan fasilitas,” jelas Eva dikutip dari Antara.

Dilanjutkan dengan tenaga kesehatan dengan sistem yang lebih baik sesuai tingkat rumah sakitnya. Yakni dasar, madya dan paripurna.

“Dan ini akan ditanggung oleh BPJS pada pasien yang memerlukan,” ujarnya.

Baca Juga  Ferdy Sambo Dituntut Penjara Seumur Hidup

Diabetes dan Hipertensi

Eva mengatakan deteksi dini juga digencarkan karena seiring waktu banyak kasus ditemukan akibat diabetes maupun hipertensi. Dari deteksi dini dan skrining itu, diharapkan penanganan pada pasien bisa disesuaikan dengan kondisi riil.

Pengadaan deteksi dini di puskesmas, juga agar masyarakat tidak perlu menempuh jarak yang jauh dari tempat tinggal atau harus ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya.

“Kita berharap diabetes dan hipertensi ini bisa terkontrol. Jadi tiga kali berturut-turut pasien ini harus terkontrol. Ini upaya kita mencegah jangan sampai terjadi permasalahan lebih berat,” ujarnya.

Setelah sesi deteksi dini selesai, lanjut Eva, pasien diberikan peningkatan mutu edukasi berupa saran untuk mengubah pola hidup lebih sehat.

Misalnya, pasien disarankan rajin beraktivitas fisik 30 menit setiap hari, diet seimbang, mengatur pola tidur yang cukup dan mengelola stres.

Dia berharap masyarakat bisa mencegah gagal ginjal kronik dengan melakukan satu pemeriksaan kesehatan secara rutin.

“Ikuti anjuran dokter untuk mengikuti pengobatan yang tepat dan teratur. Diet seimbang upayakan aktivitas fisik dengan aman juga menghindari asap rokok dan alkohol,” katanya.*

 

#beritaviral
#beritatagar

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Junita Ariani

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life