Saya menjadi pembicara pada simposium RS Puri Medika pada 17 Mei 2023. Membahas tentang berbagai aspek perjalanan, baik wisata maupun ibadah Umroh/Haji.
Ada tiga hal yang saya sampaikan yang akan bermanfaat bila kita akan melakukan perjalanan ke luar negeri.
Pertama, kita perlu menyadari bahwa gangguan kesehatan (termasuk kejadian penyakit menular) dapat saja terjadi kalau seseorang melakukan perjalanan jauh.
Hal ini setidaknya bergantung dari keadaan umum kesehatan kita, bagaimana bentuk perjalanannya dan tempat/negara mana yang akan dituju.
Kondisi Diri dan Lingkungan
Tentang keadaan umum kesehatan kita. Sedikitnya perlu dinilai apakah kita ada penyakit kronik tertentu yang perlu makan obat rutin. Dan ini tetap harus dikonsumsi selama perjalanan, jangan lupa.
Terkait bentuk perjalanan. Tentu dapat tergantung dari moda transportasi apa yang dipakai. Berapa lama perjalanan serta apakah dalam perjalanan akan ada aktifitas fisik yang tinggi.
Soal tempat/negara tujuan. Kita perlu ketahui bagaimana cuaca disana (termasuk kelembaban udaranya). Apakah memang ada risiko berbagai penyakit menular dan bagaimana aturan kesehatan setempat. Serta berapa lama akan ada di suatu tempat/negara tertentu.
Kedua, karena adanya kemungkinan risiko maka persiapan kesehatan sebelum berangkat itu sama pentingnya dengan persiapan perjalanan umum seperti tiket, hotel, rute perjalanan dan lain-lain.
Yang ideal adalah kita berkonsultasi pada petugas kesehatan setidkanya 6 atau 8 minggu sebelum berangkat.
Informasi Berbagai Sumber
Selain itu, ada berbagai website travel medicine yang kita bisa memasukkan nama negara yang akan dituju dan lalu memberi informasi lengkap tentang risiko kesehatan apa yang mungkin dihadapi.
Sebagai contoh saja, kalau kita membuka website Center of Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dan memasukkan nama negara kita Indonesia maka akan tertulis “Alert Level 2” untuk polio dan “Watch Level 1” untuk penyakit campak.
Lalu dituliskan tentang vaksin-vaksin apa yang diperlukan dan juga yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit yang tidak berhubungan dengan vaksinasi, termasuk ditulis risiko di negara kita tentang harus menghindari air tercemar, melindungi diri dari gigitan serangga dan mencegah penularan penyakit yang menular percikan dahak seperti tuberkulosis.
Hal ketiga adalah tentang apa yang diperlukan. Untuk hal ini, pertama-tama kita perlu mendapatkan vaksinasi rutin yang biasa kita dapat.
Berikutnya, kita perlu tahu vaksinasi apa yang harus dilakukan untuk masuk negara tertentu, misalnya vaksin Meningitis untuk melakukan ibadah Haji.
Selanjutnya, ingat bahwa beberapa vaksin perlu waktu tertentu sebelum aktif, jadi baik sejak awal di cek kapan vaksinasi harus diberikan sebelum waktu keberangkatan.
Editor: Raja H. Napitupulu