Home » Keterampilan Sosial Untuk Siswa Gen Z Lewat Membaca Teks Inggris

Keterampilan Sosial Untuk Siswa Gen Z Lewat Membaca Teks Inggris

Rozanah Katrina Herda, S.Pd., M.Pd. - Peneliti bidang Pendidikan Bahasa Inggris

by Administrator Esensi
2 minutes read
Keterampilan Sosial Gen Z

ESENSI.TV - JAKARTA

Menjadi siswa Gen Z dituntut untuk terus berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif. Cerdas secara kognitif saja masih menjadi suatu keterbatasan untuk mengeksplorasi diri dalam konteks akademik. Terkadang, dalam satu kelas di sebuah sekolah, hubungan antarsiswa masih belum bisa dekat karena beragam faktor.

Dengan adanya situasi ini, menyebabkan munculnya rasa canggung untuk saling berdiskusi terkait pembelajaran. Padahal jika dipikir-pikir, mereka setiap hari bersama dalam durasi pembelajaran panjang. Alhasil, siswa akan memilih untuk pasif dan menjadi si paling introvert. Akan sangat terasa apabila siswa tersebut berhadapan dengan pembelajaran bahasa asing. Mereka harus berusaha keras menyelami budaya dalam bentuk bahasa Inggris pada suatu kegiatan membaca teks.

Gen Z yang kurang menguasai konsep penerjemahan akan cenderung diam dan merasa dirinya sendirian. Kadang, rasa cemas, depresi ringan, dan tidak adanya rasa percaya diri dapat menghambat keberhasilan mereka untuk menjadi pembaca teks yang mahir. Faktanya, menjadi pembaca sepanjang hayat itu penting. Lain halnya dengan Gen Z yang sudah memiliki pengalaman belajar yang banyak. Mungkin dengan belajar tambahan lewat pendidikan informal, serta mandiri memberdayakan literasi bahasa Inggris di perpustakaan. Ini membuat mereka memiliki pola pikir dan respon yang fleksibel terhadap kegiatan membaca yang diselenggarakan oleh guru. Tapi, kebanyakan siswa tidak merasa cukup percaya diri untuk bisa aktif.

Penelitian PBRI (Peeragogy-Based Reading Instructional)

Oleh karenanya, sebuah penelitian telah dilakukan oleh penulis dengan mengambil sampel secara acak dari lima Sekolah Menengah Atas yang ada di DIY dalam suatu kegiatan membaca teks. Penelitian tersebut diselenggrakan pada bulan Maret-Mei 2023. Penelitian mengimplementasikan sebuah model bernama PBRI (Peeragogy-Based Reading Instructional) yang dikembangkan sendiri oleh penulis. Model PBRI diasumsikan tidak hanya mampu meningkatkan kemahiran siswa dalam membaca teks, namun juga keterampilan sosial mereka. Model PBRI telah divalidasi oleh dua pakar kebahasaan dan menghadirkan strategi khusus, dimana siswa menjalankan perannya dalam nuansa kolaboratif pada setiap fase membaca.

Baca Juga  Bulan Literasi PBK Berhasil Membuka Wawasan Milenial dan Genarasi Z

Asyiknya lagi, strategi-strategi yang terdiri dari Preview, Click and Clunk, Get the Gist, and Wrap-up ini membuat siswa dapat mempraktekkan cara meningkatkan hubungan yang baik antarsiswa. Di antaranya: sadar akan kebutuhan berkomunikasi dan saling menghargai pendapat/ide dari siswa lain. Selain itu, menjunjung tinggi hasil kerja tim, mengatur emosi, dan mengedepankan kebijaksaan dalam mengambil keputusan bersama.

SMA Negeri 1 Yogyakarta, merupakan salah satu sekolah tempat peneliti melakukan penelitian dan pengembangan ini. Guru bahasa Inggris yang mengampu kelas XI MIPA, Bapak Slamet Marmono, mengungkapkan “Para siswa sangat nyaman, antusias, dan tertantang untuk terus melakukan pemecahan masalah membaca bersama rekan satu tim. Untuk pembelajaran jenis teks lainnya, akan saya gunakan model ini agar keterampilan sosial siswa-siswa saya kian berkembang.”

Akhir kata, menjadi milenial haruslah disertai dengan keterampilan-keterampilan tertentu agar menjadikan siswa Gen Z menjadi generasi yang kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Untuk para pendidik yang tertarik mengembangkan keterampilan sosial siswa, silakan mencoba untuk mengintegrasikan kegiatan membaca kolaboratif melalui agar siswa terbantu menemukan jati diri dengan kepercayaan diri yang baik. Salam Literasi!

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life