Empat partai politik (Parpol) anggota Kabinet Indonesia Kerja, meresmikan dukungannya terhadap Prabowo Subianto. Keempat parpol tersebut mendeklarasikan dukungannya terhadap calon presiden dari Partai Gerindra hari ini (13/8) di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok), Menteng, Jakarta Pusat. Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyebut, Prabowo sebagai tokoh yang tepat untuk memajukan Indonesia.
“Kami merasa bahwa Bapak Prabowo Subianto adalah tokoh yang tepat untuk melahirkan Indonesia menjadi negara maju,” ujar Airlangga Hartarto.
Sejalan dengan ini, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) juga mengumumkan keputusan untuk memberikan dukungan pada Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024. Zulhas menyebut keputusan ini telah melalui pertimbangan matang Dewan Pimpinan Pusat PAN.
“Melalui pertimbangan yang matang Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional telah memutuskan untuk memberikan dukungan calon Presiden periode 2024-2029 kepada Letnan Jenderal Prabowo Subianto,” jelas Zulhas.
Lebih lanjut, Zulhas juga dengan tegas menyampaikan harapan terkait kemenangan Prabowo tahun depan. Ia menyebut akan berjuang bersama Gerindra, Golkar, PKB serta partai lainnya.
“Semoga kita bersama Gerindra, PAN, Golkar, PKB dan teman-teman partai lainnya bisa menuntaskan perjuangan kita Februari 14, 2024. Insyaallah Pak Prabowo menjadi presiden Indonesia,” tegasnya.
Deklarasi terkait dukungan pada Prabowo sebagai capres oleh Golkar dan PAN turut dihadiri Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Partai Gerindra dan PKB sebelumnya maju bersamaan untuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Koalisi Sentris Partai Golkar
Resminya dukungan Partai Golkar untuk Prabowo Subianto bersama partai lain di luar KIB disebut-sebut sebagai upaya mewujudkan koalisi sentris. Keputusan Airlangga Hartarto merangkul sejumlah partai dikatakan sejalan dengan tujuan Partai Golkar mengutamakan kemajuan bangsa.
Dikutip dari Explaining Politics: Culture, Institutions, and Political Behavior, sentrisme adalah pandangan atau posisi politik yang melibatkan penerimaan atau dukungan terhadap keseimbangan kesetaraan sosial. Sentrisme mengadopsi kombinasi cita-cita yang diarahkan pada tujuan bersama, apakah itu kebebasan individu, kesetaraan, atau kesejahteraan rakyat.
Umumnya partai sentrisme berupaya untuk menemukan jalan tengah antara partai-partai dalam memecahkan masalah politik, sosial, dan ekonomi.
Secara terpisah, Pengamat Politik Rusmin Effendy juga pernah mengatakan upaya Partai Golkar menerapkan
makna partai sentrism. Hal ini terkait 7 parpol lain bersama-sama memperjuangkan agar sistem proporsional terbuka diterapkan pada Pemilu 2024.
“Di tengah semangat PDIP ingin menggolkan sistem proporsional tertutup, Golkar dan 7 parpol lainnya hadir dan berada di tengah, demi berjalannya demokrasi di Indonesia yang semakin matang,” papar dia.
Rusmin juga menambahkan, saat ini rakyat Indonesia sangat membutuhkan kepemimpinan dari partai tengah atau partai yang mengedepankan sentrisme. Pasalnya, partai seperti ini mampu menjadi jembatan bagi semua parpol dan masyarakat menuju pembangunan yang bermanfaat bagi semua rakyat Indonesia.
“Partai Golkar sudah menjadi partai sentrism yang mencoba menjembatani berbagai permasalahan pembangunan antara eksekutif, parlemen dan yudikatif. Golkar juga mampu bekerjasama dengan seluruh parpol yang ada. Ini bukti Golkar selalu menginginkan yang terbaik bagi Indonesia,” tutup Rusmin.
Deklarasi Partai Golkar dan PAN ini tentu memperkuat langkah Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Terkait hal ini, Prabowo menuturkan, ia bersama partai pendukung hanya mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
“Kita ingin berkuasa hanya untuk kepentingan rakyat. Kami telah sepakat akan tinggalkan kepentingan pribadi, kepentingan golongan, dan hanya mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat,” tegas Prabowo Subianto.
Editor: Dimas Adi Putra