Home » Legislator Minta Pengembangan Proyek Indonesia Battery Corporation Dikebut

Legislator Minta Pengembangan Proyek Indonesia Battery Corporation Dikebut

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian menilai proyek Indonesia Battery Corporation (IBC) berjalan lambat. Padahal proyek pengembangan electric vehicle battery yang berada di bawah naungan Mind ID ini sudah dimulai sejak tahun 2020. Namun progresnya belum terlihat.

“Visi untuk mengembangkan electric vehicle battery Ini sudah dimulai sejak tahun 2020. Jadi sudah hampir 3 tahun. Tapi, progresnya belum terlihat,” kata Ramson.

Ia mengatakan itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII dengan Direktur Utama Mind ID, Antam, dan IBC di Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Ramson berharap, setelah Hendi menjadi Dirut MIND ID, pergerakannya bisa dikebut, lebih cepat. Karena pengembangan proyek IBC ini merupakan langkah yang sangat luar biasa.

Pasalnya, dari data yang dikemukakan dalam presentasi Dirut Mind ID, pada tahun 2030 Indonesia menargetkan untuk mengurangi impor BBM atau minyak sebanyak 30 persen.

Proyek IBC ini rencananya akan bekerja sama dengan CATL dan Hyundai yang saat ini masih menjadi feasibility study (FS).

Baca Juga  Pembakaran Sampah Alasan Kualitas Udara Jakarta Buruk

Ia menilai realisasi dari feasibility study ini berpotensi mulai berjalan pada 2025 mendatang. Untuk itu, ia mengajak seluruh rekan Komisi VII mendorong realisasi FS ini sehingga target tercapai.

“Kita harus dorong lah. Nanti periode depan, kita dorong FS ini. Itu tugas kita sehingga target tercapai. Karena memang mau kita paksakan 2024 belum (bisa) saya lihat. Tapi saya lihat 2025 ini udah bakal mulai jalan,” ungkapnya.

Diketahui, proyek ini memakan modal sebesar Rp192 miliar dan sisanya mengharapkan investasi dari luar. Karena itu, Ramson mengatakan, pihak Indonesia harus memiliki kemampuan yang mumpuni untuk meyakinkan para investor. Baik dalam kemampuan negosiasi maupun kemampuan membuat perjanjian.

“Hanya memang untuk betul-betul bisa meyakinkan investor. Artinya jangan sampai investor sudah nego-nego, tahu-tahunya malah kabur. Ini hati-hati. Kita kadang-kadang ada kelemahannya. Sesudah sekian tahun di perjanjian, ada kalimat-kalimat yang melemahkan posisi kita saat nanti sudah betul-betul terealisasi dan berkembang,” tutupnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life