Home » Lelang Penerbangan Jemaah Haji Telah Dibuka, Negosiasi Harga Diharap Selesai 21 Desember

Lelang Penerbangan Jemaah Haji Telah Dibuka, Negosiasi Harga Diharap Selesai 21 Desember

by Junita Ariani
2 minutes read
Rapat Koordinasi Penyediaan Transportasi Udara untuk Jemaah Haji Indonesia

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Agama (Kemenag) mengundang sejumlah maskapai nasional dan perusahaan penerbangan Arab Saudi untuk mengikuti proses lelang penyediaan layanan penerbangan jemaah haji Indonesia.

Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab mengatakan proses lelang penyediaan layanan penerbangan jemaah haji Indonesia reguler tahun 1445 H/2024 M telah dibuka.

“Kemenag memberikan kesempatan yang sama, transparansi, dan akuntabilitas penerbangan kedua negara untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan ibadah haji,” kata Saiful di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Menurutnya, rapat koordinasi penyediaan transportasi udara untuk jemaah haji Indonesia berlangsung di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Rapat mengagendakan penjelasan teknis terkait lelang proses.

Hadir, perwakilan Kementerian Perhubungan, Garuda Airlines, Saudia Airlines, Lion Air, Flynas, Air Asia, Pelita Air, dan Citilink.

Saiful mengatakan, Kemenag telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No 1082 Tahun 2023 tentang Pedoman Penyediaan Transportasi Udara Jemaah Haji Tahun 1445 H/2024 M.

Regulasi ini mengatur persyaratan administrasi, teknis, dan standar layanan penerbangan, serta masa operasional haji.

“Penyelenggaraan haji semakin dekat. Dibutuhkan kerja keras dari semua pihak untuk turut menyukseskannya. Kami telah membuka proses penyediaan transportasi udara dan diharapkan tahapan negosiasi harga selesai pada 21 Desember 2023,” jelasnya.

Dengan begitu, pihaknya dapat segera mengusulkan rancangan biaya haji yang dituangkan dalam Keputusan Presiden tentang Biaya Penyelenggaraan Haji Indonesia atau BPIH.

Menurutnya, kuota haji Indonesia 1445 H/2024 M sebanyak 221.000 jemaah. Dalam perkembangan selanjutnya, Indonesia mendapatkan tambahan kuota sebanyak 20.000 jemaah.

Baca Juga  Hingga 6 Juli, 17.942 Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Air, Wafat 438 Orang

Sehingga total kuota Indonesia adalah 241.000 orang, terdiri dari 221.720 jemaah reguler dan 19.280 jemaah haji khusus.

Skema Penerbangan Haji Khusus Berbeda

Dijelaskan Saiful, skema penerbangan pada penyelenggaraan haji reguler tahun depan mengalami sedikit perbedaan dengan sebelumnya.

Penerbangan jemaah tetap dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama berangkat dari Tanah Air dan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Gelombang kedua berangkat dari Tanah Air dan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah. Namun, masa penerbangan dan komposisinya berubah.

Komposisi penerbangan gelombang pertama dan kedua tidak lagi 50% berbanding 50%. Untuk tahun 2024, masa penerbangan gelombang pertama dari Indonesia ke Madinah direncanakan berlangsung selama 12 hari dengan 40% jemaah.

“Sedang masa penerbangan gelombang kedua dari Indonesia ke Jeddah berlangsung selama 18 hari dengan 60% jemaah,” papar Saiful.

Hal yang perlu menjadi perhatian, kata Saiful, penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 masih diwarnai banyaknya jemaah haji lanjut usia.

“Angkanya sekitar 46 ribu jemaah. Sehingga masih dibutuhkan peran maskapai penerbangan untuk memberikan pelayanan ”ramah lansia” yang lebih berkualitas,” jelasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life