Lima mahasiswa Unair (Universitas Airlangga) mengembangkan riset penyediaan energi listrik alternatif yang ramah lingkungan. Energi listrik tersebut dari limbah budidaya udang dan mikroalga (Scenedesmus sp.).
Teknologi ini dikenal dengan sebutan Photosynthetic Microbial Fuel Cell (PMFC).
Dikutip dari unair.ac.id, Rabu (13/9/2023), riset yang dilakukan para mahasiswa Unair akuakultur angkatan 2020, yakni Lailatus Sa’diya, Amatul Firdausy Khansa.
Andarista Putri Darsono, Nurul Munawar (Fisika, 2020) dan Sulthon Yusuf Abdillah (Teknik Elektro, 2021). Mereka berhasil meraih pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE) 2023.
Ketua Tim Lailatus Sadiya mengatakan, dalam riset tersebut tim membuat sebuah percobaan alat PMF dari dua akuarium (chamber).
Di mana chamber dari limbah budidaya udang berperan sebagai anoda atau kutub positif dan dan Scenedesmus sp yang berperan sebagai katoda atau kutub negatif).
Bagian atas masing-masing chamber dihubungkan dengan jembatan garam yang di dalamnya terdapat penjepit buaya kabel listrik dan elektroda.
Listrik yang dihasilkan itu kemudian akan diterima oleh elektroda yang telah terhubung dengan kabel listrik dan penjepit buaya. Agar dapat dipastikan bahwa alat-alat itu teraliri listrik, tim juga mengukur tegangan dan arus listrik dengan menggunakan voltage.
“Hadirnya teknologi PMFC karena melihat adanya potensi mikroalga yang melimpah di perairan, salah satunya Scenedesmus sp. Inovasi PMFC orientasinya juga pada ketercapaian SDGs poin ke-7 mengenai energi bersih dan terjangkau,” ujarnya.
Kemampuan Menghasilkan Oksigen
Lailatus menjelaskan, Scenedesmus sp. memiliki kemampuan dalam menghasilkan oksigen dari fotosintesis serta menghasilkan listrik tetapi masih dalam jumlah mikro.
Namun, dalam penelitian terbaru ini terdapat perbedaan pada jenis elektrodanya. Tim PMFC menggunakan elektroda grafit yang biasa digunakan untuk praktikum sel volta.
Dalam melakukan riset tersebut, tim juga menghadapi kendala. Hal ini membuat memutar otak agar penelitian bisa tuntas sesuai jadwal.
Hal ini karena mahasiswa akuakultur 2020 harus menyelesaikan tanggung jawab Praktik Kerja Lapang (PKL) di luar kota. Sementara anggota yang angkatan 2021 juga ada kuliah di kelas.
Namun, Lailatus menyebutkan semuanya bisa teratasi dengan sistem shift dan rasa pengertian satu sama lain. Ia berpesan selagi masih muda jangan pernah menyerah dan terus bersemangat untuk mengukir prestasi di segala bidang. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu