Home » Megawati Pertanyakan Kontribusi Gen Z Untuk Negara

Megawati Pertanyakan Kontribusi Gen Z Untuk Negara

by fara dama
3 minutes read
puan bersama megawati

ESENSI.TV - Jakarta

Baru-baru ini beredar lagi pertanyaan dari sosok politikus senior, Megawati Soekarno Putri. Dia bertanya mengenai apa kontribusi gen Z untuk negara. Pertanyaan yang dilontarkan Megawati tersebut membuat para Gen Z dan kaum milenial ingin menunjukkan kontribusinya selama ini untuk negara.

“Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja,” kata Megawati dalam video yang diambil pada tahun 2020.
Pertanyaan Megawati tersebut mengundang banyak tanggapan dari kaum milenial dan gen Z. Pasalnya kaum milenial dan kaum gen Z memiliki peran penting terutama saat ini.

Seperti yang telah dipaparkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan G20. Milenial dan Gen Z memiliki peran penting bagi bangsa.
Generasi Z saat ini merupakan generasi yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah dan kebijakan masa depan. Mereka juga memegang peran yang sangat penting dalam upaya untuk mencapai Sustainable
Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB.

SDGs adalah tujuan pembangunan berkelanjutan yang meliputi 17 tujuan utama, yang bertujuan untuk mengatasi masalah global seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan perubahan iklim.

Untuk membantu mencapai SDGs, generasi Z dapat berperan dalam mempromosikan dan memfasilitasi pengembangan ekonomi hijau. Ekonomi hijau adalah sistem ekonomi yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan memperhatikan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Peran Gen Z saat G20

Selain itu dalam G 20, gen Z dan milenial memiliki peran penting untuk:

Pertama, menyebarluaskan tujuan dari gelaran G20.
Milenial dianggap sebagai generasi melek digital diharapkan bisa menyebarluaskan tujuan dari event G20 ini.

Kedua, bisa membedakan mana berita hoaks dan bukan untuk dibagikan.
Pemerintah mengharapkan milenial dan Gen Z bisa membantu dan menangkal berita-berita bohong tersebut.

Ketiga, menjadi lebih aware dengan lingkungan dan alam.
Selama ini Indonesia masih menggunakan bahan bakar yang tidak bisa diperbarui untuk listrik dan efeknya sangat besar untuk iklim dunia. Ini tentu gak hanya jadi PR pemerintah tapi juga rakyatnya.

Kehadiran Millenial.
Kehadiran milenial sedikit banyak dapat membantu bagaimana memberi pemahaman dalam hal penggunaan listrik sehingga bahan bakar fosil tidak semakin banyak. Peran ini bisa dilakukan dari ruang lingkung kecil seperti diri sendiri dan keluarga seperti mematikan lampu atau mencabut colokan yang tidak terpakai sampai menggunakan barang-barang ramah lingkungan.

Baca Juga  Kemenag: Gen Z Akomodatif pada Keragaman Budaya

Keempat, gak cuma jadi pembeli, milenial diharapkan bisa menjadi penyedia.
Harapan besar untuk milenial setelah Indonesia menjadi Presidensi G20 tidak hanya sebagai penonton dan pembeli di marketplace tapi juga turut andil sebagai penjual dan penyedia. Apalagi sekarang banyak UMKM yang dimiliki oleh anak-anak muda.

Kelima, memahami ekonomi digital dan menerapkannya
Milenial dan Gen Z terdiri atas orang-orang ambisius dan melek digital. Ini perlu dibarengi dengan kesadaran akan pentingnya ekonomi digital dan penerapannya.

Stop Remehkan Kaum Milenial dan Generasi Muda

Dari contoh peran-peran diatas, diharapkan tidak ada lagi pengerdilan atau sikap meremehkan kaum milenial dan Gen Z terhadap keberlangsungan sistem yang ada di negera. Sebagai generasi penerus dan pembaharu bangsa kaum milenial dan gen Z memiliki banyak peran penting.

Seperti yang dikatakan oleh beberapa kaum milneial dan Gen Z yang ikut angkat bicara saat disinggung soal tidak adanya kontribusi bangsa.

Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi-Dewan Nasional (LMND-DN) ikut berkomentar soal tidak adanya kontribusi milenial untuk bangsa. Ketua LMND-DN, Muhammad Arira Fitra mengatakan, Megawati dan partai yang dipimpinnya semestinya melakukan evaluasi diri.

“Megawati stop mengerdilkan demo yang dilakukan oleh kaum milenial,” ujar Arira, dilansir dari kompas.

Arira menegaskan, keterlibatan kaum milenial dalam aksi demonstrasi merupakan bentuk respons atas kegagalan pemerintah mengurus negara.

“Aksi massa merupakan sikap politik yang ditempuh kaum milenial sebagai respons dari ketidaksehatan rezim dalam mengurus negara,” ucapnya.

Hal serupa disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira.

Menurut Anggawira, banyak generasi milenial yang sudah berkontribusi untuk negara. Misalnya Hipmi yang terus berkontribusi untuk mencetak para pengusaha yang dapat memajukan perekonomian bangsa.

“Hipmi terus fokus mencetak para entrepreneur yang siap berkompetisi. Di era saat ini kan tidak mungkin kita bersaing kalau tidak ada SDM yang siap berkompetisi ke sana,” kata Anggawira.

Ada pula kritik dari Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Dia mengatakan, justru generasi milenial banyak menciptakan karya dan berprestasi di berbagai bidang.

Editor: Dimas Adi Putra/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life