Bantuan kemanusiaan dikirimkan Amerika Serikat ke Gaza melalui udara, Sabtu (2/3). Ini merupakan kali pertama Amerika mengirimkan bantuan untuk Gaza. Pengiriman bantuan ini dilakukan bersama Angkatan Udara Yordania.
Pada hari Sabtu, pesawat angkut C-130 menjatuhkan lebih dari 38.000 makanan. Bantuan dijatuhkan di sepanjang garis pantai Gaza, kata Komando Pusat Amerika, dikutip dari BBC.
“Penerjunan udara ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk menyalurkan lebih banyak bantuan ke Gaza, termasuk dengan memperluas aliran bantuan melalui koridor dan jalur darat,” ujar pejabat terkait.
Negara-negara lain termasuk Inggris, Perancis, Mesir dan Yordania sebelumnya telah mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza. Pejabat Amerika mengatakan bahwa insiden tragis yang terjadi pada beberapa waktu lalu telah menyoroti pentingnya memperluas dan mempertahankan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza sebagai respons terhadap situasi kemanusiaan yang mengerikan.
Warga Palestina Kelaparan
Sebelumnya, terjadi penembakan massal masyarakat Palestina yang sedang mengambil bantuan makanan. Penembakan ini menewaskan 112 orang dan 760 orang luka-luka.
Masyarakat Palestina saat ini mengalami kelaparan dan malnutrisi yang menewaskan anak-anak. Pasokan medis, air bersih, dan tempat berlindung semakin berkurang.
Meski begitu, badan-badan bantuan mengatakan bahwa pengiriman bantuan melalui udara ke Gaza adalah cara yang tidak efisien.
“Airdrops itu mahal, sembarangan dan biasanya menyebabkan orang yang salah mendapatkan bantuannya,” kata Jan Egeland, Kepala Organisasi bantuan Dewan Pengungsi Norwegia.
Presiden Amerika, Joe Biden menyampaikan, pihaknya akan mendesak agar Israel memfasilitasi lebih banyak truk dan lebih banyak rute. Ini untuk memberikan bantuan yang mereka butuhkan kepada lebih banyak orang. Selain itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris akan bertemu dengan anggota kabinet perang Israel, Benny Gantz di Washington pada hari Senin. Pertemuan ini untuk membahas gencatan senjata dan masalah lainnya.
Editor: Raja H. Napitupulu