Home » Menghilang Sejak 29 Juni, Jemaah Haji Indonesia, Niron Ditemukan di Ruang Jenazah RS An-Noor

Menghilang Sejak 29 Juni, Jemaah Haji Indonesia, Niron Ditemukan di Ruang Jenazah RS An-Noor

by Junita Ariani
2 minutes read
Jenazah jemaah haji Indonesia ​​Niron bin Sunar telah ditemukan dan dikebumikan, Selasa (11/7/2023)

ESENSI.TV - MAKKAH

Tiga jemaah haji Indonesia hilang saat melempar Jumrah Ula pada 29 Juni 2023. Mereka adalah Niron bin Sunar, Idun Rohim Zen (87) dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20). Dan Suharja Wardi Ardi (69) dari Embarkasi Kertajati Kloter (KJT 10).

Dan, satu diantaranya telah ditemukan, yakni Niron bin Sunar. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M berhasil menemukannya.

Kepala Bidang Pelindungan Jemaah PPIH Arab Saudi Harun Al-Rasyid mengatakan, setelah diidendifikasi, dapat dipastikan bahwa itu adalah jenazah Niron. Jemaah haji Indonesia yang selama ini dicari.

“​​Niron bin Sunar, hari ini, Selasa (11/7/2023), telah ditemukan dan dikebumikan,” terang Harun di Makkah, Selasa (11/7/2023).

Menurut Harun, sejak kali pertama mendapat laporan dari pihak keluar, PPIH Arab Saudi terus melakukan pencarian. Proses pencarian dilakukan di berbagai tempat.

Dia bersama timnya berbagi tugas dan melakukan pencarian di tiga tempat. Yaitu kantor polisi yang membawahi wilayah Mina, ruang jenazah Mu’aisihim, dan RS An-Noor, Makkah.

Tim memulai pencarian sejak pukul 09.00 Waktu Arab Saudi. Mereka berangkat dari Daker Makkah dengan tujuan pertama kantor kepolisian di Mina.

“Ketika kami berada di Surthah (kepolisian) Mina, kami melihat daftar riwayat jenazah haji Indonesia, ketiga nama yang dicari belum kami temukan,” cerita Harun.

Dalam proses pencarian di kepolisian Mina itu, Harun mendapat kiriman pesan. Menginformasikan bahwa ada jenazah dengan ciri-ciri seperti orang yang sedang dicari itu dan itu berada di RS An-Noor.

Baca Juga  PLN Paparkan Strategi Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

“Kami dengan tim bergerak ke sana. Pukul 10.15 WAS, kami ke sana, berkoordinasi dengan pihak Mashariq yang ada di RS An Noor. Lalu menuju qismul mutawafiyat atau bagian jenazah. Di situ kami menemukan informasi yang mengarah kepada salah seorang dari tiga jenazah yang kita cari,” paparnya.

Disalatkan di Masjidil Haram

Setelah melakukan pengecekan, Harun dan tim kemudian berkoordinasi dengan ketua kloter dan istri almarhum. Petugas PPIH bersama keluarga almarhum dan maktab, lalu menuju ke ruang jenazah.

“Istri almarhum Niron telah melihat ciri-ciri khusus yang melekat pada diri jenazah. Beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya,” jelas Harun.

Tahap selanjutnya, Harun dan Tim berkoordinasi dengan pihak maktab untuk melakukan pengecekan lebih akurat. Beberapa data dicocokkan, termasuk terkait paspor, visa, termasuk sidik jari.

Setelah ada kepastian, tim bermusyawarah dengan pihak keluarga agar jenazah bisa diurus serta segera disalatkan dan dikebumikan.

“Setelah bernegosiasi, jenazah bisa langsung dimandikan di mighsalah (tempat pemandian jenazah). Tanpa kita sangka, pihak maktab beserta pengurus yang ada di Arab Saudi merespon keinginan kita. Keluarga membawa jenazah tersebut ke Masjidil Haram untuk disalatkan,” ucap Harun.

Almarhum kata Harun, disalatjenazahkan setelah Salat Magrib.

“Alhamdulillah bisa kami laksanakan semua di sana. Setelah disalatkan jenazah kita bawa ke tempat pemakaman yang ada di daerah Soraya,” sambungnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life