PT Perkebunan Nusantara atau PTPN di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai masih memiliki pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Khususnya bagi PTPN yang bergerak pada komoditi gula.
Pasalnya, Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada lima PTPN dengan total anggaran Rp3,5 triliun, masih didominasi oleh tujuan revitalisasi. Begitu juga dengan on farm dan off farm.
“Sehingga perbaikan fundamental belum terlihat dari adanya PMN yang diberikan,” tegas Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Mukhamad Misbakhun.
Ia mengatakan itu dalam keterangan tertulis di Surabaya, Rabu (27/9/2023).
Karena itu, ke depan kata dia, PT Perkebunan Nusantara yang bergerak pada komoditi tebu perlu didorong menuju industrialisasi gula.
Misbakhun mengatakan, PMN yang diberikan kepada lima PTPN tersebut yakni PTPN VII, IX, X, XI, dan PTPN XII.
“Menurut saya orientasinya, apakah kita melakukan revitalisasi atau kemudian mengakuisisi semuanya dengan satu pabrik baru yang lebih besar,” ujarnya.
Karena menurut dia, Jawa untuk onfarm itu masih bisa memadai, tetapi harus digabungkan dalam sebuah luas area yang bisa diperhitungkan. Alat produksi yang lebih modern, pabrik yang lebih menerapkan teknologi dan sebagainya.
“Inilah yang kita harapkan, ternyata holdingisasi, kemudian keberpihakan secara regulasi strukturalnya saya melihat belum ada perubahan yang signifikan. Walaupun ada upaya-upaya perbaikan, tapi operasionalnya nanti di 2024. Sehingga kita belum bisa melihat perbaikan itu secara fundamental,” jelas Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut. *
beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Radja H Napitupulu