Home » Nilainya Rp2,04 Triliun, Ini Curhat Prabowo Soal Mengelola Aset

Nilainya Rp2,04 Triliun, Ini Curhat Prabowo Soal Mengelola Aset

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Bacapres 2024 - 2029 Prabowo Subianto dalam acara Mata Najwa on Stage: Bacapres Bicara Gagasan, di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Selasa (19/9/2023). Foto: Tangkap layan siaran langsung di narasi tv

ESENSI.TV - YOGYAKARTA

Bakan Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (Bacapres KIM) Prabowo Subianto curhat soal mengelola aset kepada Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa on Stage: Bacapres Bicara Gagasan, di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Selasa (19/9/2023) malam.

Curhat Prabowo diawali ketika Najwa Shihab sebagai host dalam acara itu menyebutkan dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), nilai aset Prabowo Rp2,04 triliun.

Dia menjelaskan aset tersebut sebagian besar dalam bentuk aset bisnis, terutama saat dirinya menjadi pengusaha dalam 20 tahun.

Namun, dia mengatakan tidak semua aset tersebut dalam kondisi produktif, sebagian bahkan ada yang dapat bentuk pabrik yang terhambat beroperasi karena tidak mendapatkan kredit bank.

“Mba Nana (Najwa Shihab) saya sudah jadi pengusaha 20 tahun lebih, kalau anda mengerti bisnis, ada perbedaan antara aset yang dinilai dan dana tunai atau uang yang bisa dipakai. Banyak aset yang tidak bersifat tunai, bahkan banyak pabrik yang tidak dapat kredit alias mandek,” jelasnya.

Prabowo juga mengatakan memiliki karyawan ribuan orang dan meski ada pandemi, dia tidak melakukan PHK, meski operasional perusahaan terhambat.

“Jadi saya tidak malu-malu, saya memang jadi pengusaha, Pensiun waktu dari TNI saya dapat Rp900 ribu rupiah kalau tidak berbisnis saya tidak hidup,” paparnya.

Dia mengatakan memang  beberapa aset dalam bentuk tahan di atas kertas nilainya menigkat dalam beberapa tahun. Namun, jika membutuhkan uang tunai, aset tersebut sering kali tidak mudah untuk dicairkan atau dijual, tetapi memang pilihan menjual aset beberapa kali harus dilakukan untuk mendapatkan dana tunai.

Baca Juga  Prinsip Kerja Bawaslu Adalah Pastikan Perlindungan Hak Politik Pemilih dan Peserta Pemilu

“Kalau saya butuh uang, saya jual belum tentu bisa langsung. Tapi saya akui kalau dalam keadaan terjepit, saya kadang-kadang menjual aset,” paparnya.

Jual Aset Untuk Partai

“Dan ini tidak saya anjurkan pada semua, tetapi memang saya kadang-kadang menjual aset, menjual tanah untuk membiaya kebutuhan partai saya,” lanjutnya.

Namun, dia mengatakan saat ini Partai Gerindra sudah menjadi partai yang mandiri karena pada kader di DPD telah dapat memenuhi kebutuhan biaya sendiri secara mandiri.

“Tapi sekarang, boleh dong gue jawab. Enak aja dia interogasi terus. Sekarang, saya dengan gagah berani mengatakan partai saya yang banyak membiayai saya. Kalau saya panggil anggota saya, mereka kadang-kadang bayar sendiri”.

“Partai yang semangat dan punya idealisme mereka bayar sendiri, self financing sudah berjalan. Contohnya tidak pernah saya kasi uang untuk Gerindra di provinsi, Gerindra di Kabupaten mereka bikin kantor sendiri, mereka bangun kantor sendiri di mana-mana, padahal kita adalah partai dari bawah”.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Naipitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life