Home » Pembangunan Giant Sea Wall Masuk Proyek Strategis Nasional

Pembangunan Giant Sea Wall Masuk Proyek Strategis Nasional

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Seminar Nasional: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall), di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Foto: Kemenko Perekonomian

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan rencana pembangunan Giant Sea Wall sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2024-2029.

“Proyek ini karena program ini sudah masuk PSN sehingga langkah berikut tentu perlu action untuk mewujudkan rencana pembangunan Giant Sea Wall,” ujar Menko Airlangga, seusai memberikan opening speech pada Seminar Nasional: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall), di Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Pada kesempatan itu, dia mengatakan sejumlah upaya telah dilakukan Pemerintah untuk merealisasikan proyek ini.

Namun, masih diperlukan penyiapan langkah jangka panjang untuk memitigasi risiko bencana perubahan iklim di Pantura Jawa melalui konsep pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut.

Berdasarkan kajian Kementerian PUPR, akan terdapat tiga fase pembangunan untuk wilayah Jakarta.

Yaitu pembangunan tanggul pantai dan sungai serta sistem pompa dan polder, pembangunan tanggul laut dengan konsep terbuka (open dike) pada sisi sebelah barat pesisir utara Jakarta, serta pembangunan tanggul laut pada sisi sebelah timur pesisir utara Jakarta.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menerangkan bahwa saat ini salah satu bentuk adopsi dari konsep Giant Sea Wall tersebut yakni pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut.

Baca Juga  Side Event Kemenparekraf HUT RI Ke-78, Ada Apa Saja, Ya?

“Dari para pembicara disimpulkan bahwa Giant Sea Wall sangat diperlukan karena kita ingin menyelesaikan land subsidance penurunan permukaan tanah yang terus menerus terjadi dan juga banjir rob yang terus terjadi,

Indonesia Emas 2045

Lebih jauh, dia menjelaskan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, pemerataan pembangunan menjadi salah satu aspek yang perlu untuk terus didorong melalui percepatan pembangunan wilayah, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesempatan usaha, hingga pembangunan infrastruktur yang merata dan terintegrasi.

Upaya pemerataan tersebut hingga kini telah diimplementasikan Pemerintah mulai dari percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta kawasan industri lainnya.

Pembangunan yang masih terus didorong Pemerintah salah satunya Pulau Jawa yang memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara spasial.

Pulau Jawa sendiri saat ini masih dihadapkan dengan sejumlah tantangan seperti erosi, abrasi, banjir, kenaikan permukaan air laut, hingga penurunan permukaan tanah (land subsidence) di sepanjang daerah Pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life