Ekonomi

Pemerintah Akan Permudah UMK Peroleh Sertifikat SNI, Ini Caranya

Pemerintah mendorong standardisasi dengan memberikan kemudahan kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK) untuk memperoleh sertifikat SNI (Standard Nasional Indonesia) melalui skema SNI Bina-UMK.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Undang-Undang Cipta Kerja telah mengatur Perizinan Tunggal.

“Di mana Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk UMK akan dilengkapi dengan Sertifikat SNI,” jelas Menko Perekonomian saat menyampaikan keynote speech secara daring dalam acara Temu Nasional Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, sebagai rangkaian kegiatan Festival Infrastruktur Mutu Nasional Tahun 2023, di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Dalam implementasinya, Pemerintah pusat dan daerah akan mendampingi dan memfasilitasi UMK agar dapat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

Menko Airlangga juga menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama.

Pertama, terkait peningkatan jumlah produk ber-SNI, di mana prosedur SNI harus dibuat sederhana, transparan dan terjangkau.

Kedua, optimalisasi standardisasi sebagai instrumen perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri.

Oleh karena itu, proses penyusunan standar harus memaksimalkan keterlibatan sains.

SNI Adopsi Standar Internasional

SNI harus disusun dengan mengadopsi standar yang berlaku secara internasional, dan juga disesuaikan dengan karakter unik masyarakat Indonesia.

Ketiga, terkait metrologi, Kementerian/Lembaga dan Pemda perlu berkomitmen.

Komitmen untuk mengelola dengan baik pelaksanaan kegiatan pengawasan terhadap alat ukur, alat takar, dan alat timbang yang ada di pusat kegiatan ekonomi, sehingga kepentingan masyarakat dapat terlindungi.

Keempat, perlu membangun kesadaran bersama, bahwa SNI bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk nasional, bukan untuk menghambat perdagangannya.

Untuk itu, kegiatan-kegiatan pengadaan Pemerintah perlu lebih sensitif terhadap penerapan persyaratan SNI.

Selain itu, standardisasi juga dapat digunakan sebagai instrumen untuk melindungi pasar domestik.

Negara-negara maju umumnya lebih memilih standardisasi dibanding perizinan dalam rangka melindungi pasar dalam negerinya dari serbuan produk impor.

Standardisasi merupakan bagian dari ekosistem besar Infrastruktur Mutu Nasional, yang di dalamnya juga mencakup metrologi dan akreditasi.

Saat ini telah tercatat ada 2.998 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang melakukan standardisasi, mulai dari pengujian, inspeksi, sampai dengan sertifikasi.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

 

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Apa Itu Teori Relativitas Einstein?

Teori relativitas Einstein adalah salah satu teori ilmiah paling terkenal dan penting dalam fisika modern.…

28 mins ago

Gelar Aksi Kemah Versi BEM UGM

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar aksi kemah untuk menuntut keringanan uang pangkal bagi mahasiswa…

3 hours ago

KONI Daerah Siapkan Rp450 Ribu per Atlit per Hari Peserta PON 2024

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) daerah di Indonesia yang akan mengirimkan atlitnya ke PON 2024,…

4 hours ago

Sekar Tandjung Gandeng Gerindra dan PSI Solo, Maju Pilkada

Ketua DPD Partai Golkar Kota Solo, Sekar Tandjung mendaftar sebagai bakal calon Walikota Solo. Dia…

4 hours ago

Studi: 1 dari 4 Masyarakat yang Tinggal di Jabodetabek Kesepian

Sebuah studi oleh Health Collaborative Center (HCC) mengungkapkan bahwa empat dari sepuluh warga Jabodetabek mengalami…

5 hours ago

Juli 2024, Pembangunan Venue PON 2024 Dipastikan Selesai

Pembangunan venue-venue yang akan digunakan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, dipastikan selesai pada…

5 hours ago