Home » Pemerintah Dianggap Bercanda Beri Penghargaan untuk Ganjar

Pemerintah Dianggap Bercanda Beri Penghargaan untuk Ganjar

by Lala Lala
3 minutes read
Suharso

ESENSI.TV - JAKARTA

Pengamat Politik Rusmin Effendy menilai langkah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, merupakan tindakan bercanda.

Pasalnya, selama hampir 10 tahun memimpin Jateng, hampir tidak ada media yang memberitakan Ganjar menerima penghargaan.

“Adalah suatu bentuk bercanda pemerintah pusat kepada Ganjar memberikan penghargaan secara tiba-tiba. Itu lawakan aja.” ujar Rusmin dalam diskusi media, di Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Ia mengingatkan, agar tindakan bercanda seperti itu tidak dilanjutkan sebab akan sangat merugikan Ganjar yang oleh PDI Perjuangan sudah dicalonkan sebagai Calon Presiden dari PDIP pada pemilu 2024.

“Masyarakat saat ini sudah cerdas untuk mengetahui siapa pemimpin yang bekerja dan siapa yang cuma bisa main media sosial. Gak usahlah gimmick seolah semuanya bagus, padahal zonk. Jadi sebenarnya penghargaan Bappenas itu bentuk penghinaan terhadap Ganjar, atau upaya cari muka Menteri Bappenas kepada calon presiden PDIP itu,” tutup Rusmin.

Fakta Saat Ganjar Memimpin Jateng

Pertama, pada tanggal 12 Oktober 2018 lalu, Jawapos memberikan tajuk pemberitaan “4 Juta Orang di Jateng Masih BAB Sembarangan.” Padahal tahun 2018 merupakan pertarungan Ganjar kedua kalinya untuk menduduki kursi Jateng-1.

Artinya, selama 5 tahun pertama pemerintahannya, masyarakat Jateng BAB sembarangan dan sang Gubernur tidak perduli.

“Jumlah 4 juta orang itu banyak ya, dan jelas itu tindakan yang jauh dari standar hidup normal manusia. Dimana Ganjar? Pastilah dia tahu kondisi itu,” jelas dia.

Kedua, saat berbicara di tayangan ILC, Trimedya Panjaitan pun pernah menyatakan bahwa Ganjar Pranowo tidak punya prestasi apa-apa.

Bahkan menurut Trimedya, berdasarkan keterangan pengurus KONI Jateng, Ganjar disebut sebagai pribadi yang tidak perduli dengan olahraga Indonesia.

Hal ini sinkron dengan penolakan yang dilakukan Ganjar saat Timnas Israel akan bertanding ke Indonesia, tepatnya ke Jateng dalam gelaran Piala Dunia U-20, pada Maret 2023 lalu.

Ganjar mengemukakan 3 pernyataannya terkait penolakannya terhadap timnas Israel.

  1. Ganjar mempersilahkan Piala Dunia U-20 dilangsungkan tanpa kehadiran Timnas Israel. Padahal FIFA mempersilahkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena dipastikan Indonesia sudah mengetahui kehadiran Timnas Israel sebagai salah satu peserta.
  2. Ganjar beralasan berpegang teguh pada amanat Bung Karno berkaitan dengan kemerdekaan Palestina. Padahal, Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun tidak mempermasalahkan kehadiran Timnas Israel ke Indonesia. Sebab Dubes Zuhair mengakui bahwa Israel lolos ke ajang Piala Dunia U-20 itu melalui cara yang sah dan sesuai aturan sehingga berhak penuh untuk berlaga.
  3. Akhirnya Ganjar menyerahkan permasalahan penolakannya itu kepada PSSI dan pemerintahan Jokowi. Padahal Jokowi telah berupaya sedemikian rupa agar perhelatan Piala Dunia U-20 tetap bisa dilaksanakan di Indonesia, sekaligus mempersilahkan Timnas Israel bertanding. Artinya, kekuatan Ganjar lebih tinggi dari kekuatan Jokowi sehingga bisa membatalkan perhelatan Piala Dunia U-20 berlangsung di Indonesia.
Baca Juga  Interseksi Agama dan Sains Melahirkan Konsep Ketuhanan

Kesejahteraan Rakyat Jateng Masih Rendah

Ketiga, ulasan Kompas.com menyimpulkan, sebanyak 620.258 warga Jawa Tengah (Jateng) tergolong miskin ekstrem.

Kabupaten Banyumas memiliki angka kemiskinan ekstrem tertinggi dengan jumlah sebanyak 65.270 orang.

Kemudian disusul Kebumen (55.320 (orang) dan Kabupaen Magelang (48.762 orang).

Keempat, akun Twitter @DYS_yes dalam cuitannya tanggal 8 Mei 2023, pukul 15:49 WIB mengatakan, “SMK Negeri di Jateng bersekolah di pasar karena tak punya gedung. Ganjar disentil: Maaf gubernurnya lagi lari-lari dari Jakarta ke Surabaya #EndorsanPetugasPartai

Kelima, akun Twitter @munier_arda88 meneruskan berita di media Lampost.co tanggal 7 Mei 2023, berjudul “Viral Keluhan Jalan Rusak di Jawa Tengah, Netizen: Gubernur Sibuk Joging”

Berita itu menayangkan video yang menunjukkan banjir melanda suatu daerah di Jateng. Tinggi banjir hingga merendam satu unit sepeda motor.

Bappenas Nobatkan Ganjar Jadi Mentor Pembangunan Daerah

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Bappenas RI Tahun 2023 kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Sebelumnya Ganjar juga mendapat penghargaan ini pada 2019 dan 2020.

Bahkan, Ganjar ditunjuk menjadi mentor pada sesi Sharing Session Pembangunan Daerah 2023.

Ia menyebut proses pembangunan Jateng dimulai dari perencanaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Termasuk kalangan perempuan, penyandang disabilitas, hingga anak-anak.

Menurut dia, program pembangunan di Jateng tak hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Seperti pencegahan stunting, angka kematian ibu dan bayi, hingga pernikahan dini.

“Maka, tiap musrenbang saya keliling di enam eks karesidenan dan wajib mengundang tiga kelompok, maaf, yang masuk ketegori marjinal. Yakni perempuan, disabilitas dan anak-anak,” ucap Ganjar.

Bappenas menilai, raihan PPD 2023 kategori perencanaan dan pencapaian terbaik tingkat provinsi itu, menunjukkan keberhasilan Pemerintah Provinsi Jateng dalam menjalankan fungsi kepemerintahan, khususnya keberhasilan reformasi birokrasi.

Penulis: Rusmin Effendy (Pengamat Politik)

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life