Home » Peningkatan Amplitudo Gunung Kerinci Sebabkan Gempa Tremor

Peningkatan Amplitudo Gunung Kerinci Sebabkan Gempa Tremor

by Arti Sukma Lengkawati
2 minutes read

ESENSI.TV -

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terjadi peningkatan amplitudo Gempa Tremor menerus sejak tanggal 28 Desember 2022 pukul 20.00 WIB dari amplitudo 3-8 mm (dominan 3 mm) menjadi amplitudo 3 – 8 mm (dominan 6 mm), dan hingga tanggal 29 Desember 2022 pukul 12.00 WIB peningkatan Gempa Tremor tersebut masih berlangsung.

Hal ini menunjukan terjadinya peningkatan aliran fluida yang disertai peningkatan pemanasan dalam tubuh G. Kerinci akibat meningkatnya suplai magma ke permukaan.

Pada tanggal 20 – 29 Desember 2022 masih teramati hembusan asap kawah berwarna kecokelatan dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi mencapai 50 – 200 meter di atas puncak.

Gempa Hembusan masih terekam secara fluktuatif dengan rata-rata kejadian 40 kali per hari.

Potensi bahaya saat ini adalah terjadinya hujan abu baik di sekitar kawah maupun di wilayah lainnya tergantung arah dan kecepatan angin. Erupsi eksplosif dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan lontaran batu (pijar) sejauh 3 km. Selain itu, perlu diwaspadai pula potensi aliran lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak yang dapat meningkat saat curah hujan tinggi.

Perkembangan terakhir aktivitas G. Kerinci hingga tanggal 29 Desember 2022 pukul 12.00 WIB sebagai berikut :

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 29 Desember 2022 pukul 12.00 WIB, maka tingkat aktivitas G. Kerinci masih tetap pada Level II (Waspada). Rekomendasi pada tingkat aktivitas Level II (Waspada) ini adalah:

Baca Juga  Mengganggu Penerbangan, BMKG: Abu Vulkanik Gunung Marapi Hitam dan Intensitas Pekat

Masyarakat di sekitar G. Kerinci dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati kawah aktif yang berada di puncak G. Kerinci dalam radius 3 km.

Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan

pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya maka masyarakat yang berada di sekitar G. Kerinci agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling G. Kerinci maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Kerinci agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di saat musim hujan.

Gunungapi Kerinci secara administratif terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Secara geografis G. Kerinci berada pada posisi 1°41,5’ LS dan 101° 16’ BT dengan tinggi puncaknya 3800 mdpl. Gunungapi Kerinci dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi. Karakter letusan G. Kerinci saat ini adalah letusan bertipe vulkanian lemah yang hanya mengeluarkan material abu letusan. Aktivitas kegempaan pada tahun 2022 umumnya didominasi oleh Gempa Hembusan dengan rata rata 90 kejadian per hari. Tingkat aktivitas G. Kerinci pada saat ini adalah Level II (Waspada).

Editor : Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life