PT Petrokimia Gresik membangun komunikasi ke berbagai negara untuk mengoptimalkan produksi pupuk nasional. Komunikasi dilakukan pada event International “Fertilizer Association (IFA) Crossroads Asia-Pacific Conference” di Bangkok, Thailand pada 10-12 Oktober 2023.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan anak perusahaan Pupuk INdonesia merupakan produsen pupuk dan bahan kimia terlengkap di Indonesia.
Bahkan, juga penghasil NPK terbesar di Asia Tenggara. Namun, sebagian bahan bakunya masih belum dapat terpenuhi dari dalam negeri.
Karen itu, Petrokimia Gresik terus membangun komunikasi dengan negara-negara penyuplai bahan baku agar pasokan aman.
“Konflik antara Rusia dengan Ukraina menjadikan pasokan bahan baku pupuk terhadap produsen di beberapa negara terganggu. Alhamdulillah Petrokimia Gresik telah memiliki kerja sama dengan banyak negara penghasil bahan baku,” jelasnya dalam keterangan pers, Minggu (15/10/2023) di Gresik.
Untuk memperkuat kerja sama tersebut, Dwi Satriyo mengatakan, Petrokimia Gresik mengutus Direktur Operasi & Produksi untuk hadir dalam event tersebut.
Mendirikan Pabrik di Luar Negeri
Sementara, Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan, konferensi IFA mempertemukan banyak buyer. Begitu juga dengan trader dan supplier dari berbagai negara.
Bahan baku pupuk produksi Petrokimia Gresik yang selama ini masih membutuhkan dukungan negara lain antara lain KCl, DAP, Phosphate Rock.
Kemudian, Ammonium Sulphate, Sulphuric Acid, Phosphoric Acid, Sulphur dan beberapa lainnya.
Pihaknya kata Digna, banyak melakukan pengembangan. Seperti rencana membangun Pabrik Phonska V untuk menambah kapasitas produksi NPK, serta proyek pengembangan lainnya.
“Itu berarti, kebutuhan bahan baku juga akan semakin meningkat,” ujarnya.
Dikatakannya, mereka selama ini sudah memperoleh suplai potasium dari Kanada, Rusia, Belarusia dan Yordania. Pihaknya juga menjajaki kerja sama dengan negara penghasil potasium lainnya seperti Laos, begitu juga dengan negara-negara Timur Tengah. Dengan begitu pasokan potasium perusahaan lebih terjamin.
“Selain melakukan inovasi substitusi bahan baku, perusahaan juga mencoba mengkaji skema kerja sama. Mendirikan pabrik di luar negeri untuk mendekat ke bahan baku,” jelasnya.
“IFA Crossroads Asia-Pacific Conference” merupakan acara utama dari IFA. Atau organisasi pupuk internasional menaungi industri dan perusahaan pupuk di seluruh dunia.
Konferensi ini terbuka untuk semua anggota yang mempunyai kepentingan di wilayah Asia dan Pasifik. Beberapa materi yang dibahas mengenai transformasi industri fertilizer, pasokan pupuk, masalah pertanian, hingga pangan. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu