Home » PGN dan Pertamina NRE Jajaki Kerja Sama Bisnis Rendah Karbon

PGN dan Pertamina NRE Jajaki Kerja Sama Bisnis Rendah Karbon

by Ale Luna
2 minutes read
PGN dan Pertamina NRE Jajaki Kerja Sama Bisnis Rendah Karbon/Pertamina

ESENSI.TV - JAKARTA

PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina dan PT Pertamina Power Indonesia selaku Subholding Power & Renewable Energy (Pertamina NRE) menjajaki potensi keria sama pengembangan bisnis energi rendah karbon dan terbarukan. Dalam hal ini meliputi Green Hydrogen & Ammonia (Liquid Hydrogen) dan Biomethane.

PGN dan Pertamina NRE menandatangani nota kesepahaman yang akan menjadi dasar komunikasi, diskusi, serta kajian dalam rangka pelaksanaan kerjasama.

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengutarakan, kerjasama bisnis rendah karbon ini akan meliputi pengembangan Bisnis Hidrogen Rendah Karbon, Ammonia Rendah karbon, Biomethane, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Bisnis Gas/LNG to Power Rendah Karbon, Bisnis Energi terbarukan, serta Perdagangan Karbon Kredit.

Selain berorientasi pada bisnis masa depan yang semakin ramah lingkungan, kerjasama ini akan dapat memperkuat peran Subholding Pertamina Group dalam rangka mencapai target Net Zero Emission (NZE).

“Baik PGN dan Pertamina NRE telah sepakat untuk menjalankan beberapa kajian/studi kelayakan yang meliputi aspek teknis & teknologi, pasar, keekonomian, bisnis, lingkungan, hukum, risiko ataupun aspek lainnya untuk pelaksanaan proyek,” kata Arief dalam keterangannya, dilansir laman resmi Pertamina di www.pertamina.com, Jumat (14/7).

“Untuk target NZE dan di masa transisi energi semua elemen energi ramah lingkungan harus dilibatkan, maka PGN juga bersiap terjun pada bisnis ini. Dengan portofolio yang dimiliki, PGN juga menjadikan kerjasama dengan Pertamina NRE ini untuk memperpanjang rantai bisnis,” tambahnya.

Baca Juga  Politisi Fraksi Golkar Dorong PGN Kembangkan Jaringan Peta Gas

Salah satu proyek yang akan dikembangkan yakni biomethane, memiliki prospek yang positif di masa depan. Biomethane berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah cair minyak kelapa sawit.

Biomethane termasuk sebagai energi dengan bahan baku yang melimpah dan berkelanjutan, sehingga dapat diolah dan dimanfaatkan dalam jangka panjang. Diperkirakan, BioMethane yang dapat dikelola PGN bisa mencapai 15 MMSCFD yang bisa melayani kebutuhan sekitar 60 industri di Kawasan Industri.

“Menurut kami, energi baru terbarukan seperti biomethane, amonia, dan  hidrogen pun menarik dalam jangka panjang ke depan. Banyak pihak yang mempertimbangkan investasi bersih berbasis green energy. Investor akan mendapatkan Kredit Karbon karena pengurangan emisi gas rumah kaca. Ini juga bagian dari kerjasama dengan PPI terkait kredit karbon,” kata Arief.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa dalam rangka mempercepat realisasi bisnis rendah karbon, Pertamina perlu memperkuat sinergi dan kolaborasi di seluruh lini bisnis, sehingga target Net Zero Emission 2060 dapat tercapai.

“Bisnis rendah karbon sangat potensial di era transisi energi, untuk itu diperlukan keterlibatan seluruh anak usaha sesuai lingkup bisnisnya,”kata Fadjar.*

Email: AleLuna@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life