Home » Program Ganti Meteran Listrik ke AMI, Komisi VII Pertanyakan Nasib 60.000 Pencatat Meteran

Program Ganti Meteran Listrik ke AMI, Komisi VII Pertanyakan Nasib 60.000 Pencatat Meteran

by Junita Ariani
2 minutes read
Perubahan meteran listrik konvensional ke dogital

ESENSI.TV - JAKARTA

Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto mengapresiasi inovasi penggunaan Smart Meter AMI oleh PLN. Meteran tersebut akan mengganti meteran listrik konvensional yang saat ini terpasang di banyak rumah tangga.

“Kami (Fraksi PKS), mengapresiasi inovasi penggunaan Smart Meter AMI oleh PLN. Karena memungkinkan untuk mengefisiensikan penggunaan energi listrik oleh pelanggan,” ujar Rofik.

Ia mengatakan itu dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) Komisi VII DPR RI dengan Dirut PLN, di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Sebagaimana dijelaskan PLN dalam RDP tersebut, Smart Meter ‘Advanced Metering Infrastructure’ (AMI) merupakan meteran digital. Meteran ini akan menggantikan meteran konvesional, sebagai upaya transformasi layanan kelistrikan digital dari PLN.

AMI akan mempermudah pengukuran penggunaan listrik konsumen. Melalui pengukuran konsumsi listrik yang akurat, otomatis, dan realtime monitoring, akan meminimalisir potensi kesalahan pencatatan akibat human error.

Selain itu juga untuk  mencegah kecurangan transaksi listrik, serta manajemen demand yang lebih efisien. Manfaat lainnya, pelanggan tidak dirugikan lagi karena kesalahan pencatatan, gangguan dapat terdeteksi lebih dini. Selain itu, recovery dan pelayanan lebih cepat.

Terkait implementasi AMI ke rumah tangga, PLN menargetkan 1,2 juta pelanggan secara nasional yang dibagi dalam beberapa klaster pemasangan.

PLN Diminta Sosialisasikan ke Masyarakat

Menurut Rofik, pada proses perubahan konvensional menjadi meteran digital ini dilakukan secara transparan. Tidak ada penyelewengan penggunaan anggaran baik dari PLN maupun pihak terkait.

Baca Juga  Menag Sapa Jemaat Gereja Mawar Sharon Sekaligus Rayakan Ulang Tahun Pernikahan ke-20

“Saya meminta semua proses pengadaan peralatan dan implementasinya di lapangan dilakukan secara transparan. Sehingga tidak terjadi penyalahgunaan anggaran di PLN,” pintanya.

Ia juga meminta kepada PLN agar mensosialisasikan terlebih dahulu kebijakan ini kepada masyarakat luas. Untuk mengantisipasi terjadinya kesalahpahaman dalam implementasi inovasi ini.

Sekaligus agar masyarakat mengetahui manfaat dari penerapan meteran digital ini di rumah mereka.

Dalam RDP itu, Rofik juga berharap implementasi inovasi ini tidak memungut biaya sama sekali kepada masyarakat. Sehingga tidak memberatkan masyarakat kecil terutama pedesaan yang sampai saat ini masih belum memiliki meteran listrik sebagaimana mestinya.

Rofik juga mempertanyakan bagaimana nasib pekerja pencatat meteran PLN yang berjumlah sekitar 60 ribu pegawai. Rofik meminta PLN untuk menyiapkan rencana pengkaryaan ribuan pegawai tersebut.

“Program AMI dilaksanakan dalam kurun waktu 10 tahun dari sekarang. PLN harus menyiapkan mitigasi bagi karir 60 ribu pekerja pencatat meteran. Jangan sampai terjadi lay off besar-besaran yang merugikan karyawan PLN. Perlu adanya persiapan dari sekarang, mau dikemanakan 60 ribu karyawan tersebut,” pungkasnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life