Palestina masih melakukan perlawanan kepada Israel dan menyebabkan kematian ratusan pasukan dan hancurnya kendaraan tempur. Perang Palestina-Israel telah terjadi kurang lebih tiga bulan.
“Misi Israel untuk menghilangkan Palestina dan Hamas dengan semua superioritas militer dan sumber daya kalah oleh perlawanan rakyat Palestina. Bahkan Israel gagal dalam perang darat dan terpaksa mundur,” kata Anggota Komisi I DPR RI Sukamta.
Ia menyatakan bahwa Palestina kuat dan menang dalam perang dan diplomasi Internasional.
“Israel hanya bisa menyerang bangunan dan rakyat melalui serangan udara dengan menjatuhkan puluhan ribu ton bom,” ujar Sukamta dalam keterangannya di Jakarta, Senin (15/1/2024).
Hal tersebut menunjukkan klaim Israel memiliki militer kuat di dunia mampu dikalahkan oleh pejuang rakyat Palestina.
“Kondisi ini menunjukan bahwa Rakyat Palestina lah pemenang yang sesungguhnya baik di medan perang maupun dalam diplomasi internasional,” lanjutnya.
Politisi yang juga merupakan Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
“Salah satunya dengan memberikan dukungan rakyat kepada Afrika Selatan dalam pengadilan kriminal internasional,” ujar Sukamta.
Afrika Selatan (Afsel) pada Desember lalu menggugat Israel di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina.
Sidang perdana gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Keadilan Internasional (International Court of Justice atau ICJ) pada Kamis (11/1/2024) di Den Haag, Belanda.
Dalam gugatan itu, Afsel menyatakan Israel telah melanggar Konvensi Genosida PBB dalam serangan-serangannya terhadap Jalur Gaza. Hal itu untuk merespons serangan Hamas pada awal Oktober lalu.
Afsel juga menuntut penghentian operasi militer Tel Aviv di daerah kantong Palestina itu.
Sementara beberapa negara yang menolak gugatan Afrika Selatan atas tuduhan Israel melakukan tindakan genosida di Gaza, di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Irlandia, Guatemala, dan Hongaria. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu