Home » Tiru Aksi Pandawara, Ini 5 Cara Menanggulangi Banjir

Tiru Aksi Pandawara, Ini 5 Cara Menanggulangi Banjir

by Maria Julie simbolon
3 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Sekelompok anak muda yang menamakan diri Pandawara mendapat respon positif dari warganet dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil setelah melakukan aksi yang memberikan manfaat bagi lingkungan. Melalui aksi ini mereka berharap tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

“Bang bikin komunitas bang terus bikin penggalangan dana biar tambah banyak alat untuk membersihkan sampah nya bang,” dukung akun Sulaiman Syafira.

“Grup kalian layak mendapat penghargaan dari pemerintah karena aksi baik kalian,” tulis Edervin Alejandro.

Video aksi bersih lingkungan yang dilakukan Pandawara seperti membersihkan sungai dan septic tank yang dipenuhi gunungan sampah yang tinggi dan berbau busuk sudah ditonton sebanyak 34,4 juta kali di akun media sosial Tiktok Pandawara Group. Dengan perlengkapan seadanya mereka bergerak giat membersihkan sungai yang sudah menjelma menjadi tong sampah raksasa.

Lima anak muda bernama Muchamad Ikhsan, Gilang Rahma, Agung Permana, Rafly Pasya, dan Rifki Sa’dulah berinisiatif membersihkan sampah yang menumpuk dan menyumbat aliran sungai yang sering menyebabkan banjir besar. Mereka menghimbau kepada warganet agar jangan lari dan cuek ketika menemukan sungai penuh sampah melainkan melalukan aksi untuk membersihkan lingkungan.

Aksi Pandawara dimulai sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Ridwan Kamil menyebut mereka sebagai pemuda Korea. Korea singkatan dari Kopo Area. Ya, kelima pemuda ini adalah warga dari Jalan Caringin, Kopo, Kota Bandung. Pandawara adalah perkumpulan teman-teman SMA yang sering menjadi korban banjir. “Daripada kita bersihin setelah banjir ya kita coba cari sebabnya,” terang Muchamad Ikhsan saat bertemu dengan Gubernur Ridwan Kamil.

Aksi baik ini pun diikuti banyak anak muda. Ada kelompok Kalang Sari Pride yang berasal dari Kota Tasikmalaya. Juga ada kelompok Superhero Kebersihan dari Cikampek, Kabupaten Karawang. Harapannya aksi ini akan diteruskan untuk membuat lingkungan menjadi bersih dan sehat.

Daripada hanya bisa berkomentar buruk di media sosial, ada baiknya aksi anak-anak muda itu diikuti. Dikutip dari laman website Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi dan menanggulangi banjir.

Baca Juga  Edy Rahmayadi Bahas Isu Kesehatan dan Lingkungan dengan Wakil Dubes Amerika

 

  1. Berhenti Membuang Sampah Sembarangan

Aksi sosial anak-anak muda tadi tentu tidak terjadi kalau lingkungan bersih dan dijaga bersama-sama. Kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan dan dinas terkait. Dengan menyadari ini, fungsi sungai dan selokan sebagai saluran tempat air mengalir akan didapat secara optimal. Air yang mengalir tanpa dihalangi oleh sampah akan menjauhkan lingkungan dari banjir dan efek yang ditimbulkan setelahnya.

 

  1. Memperbanyak dan Menyediakan Lahan Terbuka untuk Membuat Lahan Hijau untuk Penyerapan Air

Sediakan lahan yang tidak ditutup oleh aspal, beton dan bahan kedap air lainnya agar air bisa mengalir dengan lancar ketika hujan terus. Kondisi dataran yang kedap air akan membuat air menggenang dan banjir. Gunakan paving block agar bisa menyerap air hujan. Juga perlu dilakukan penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.

 

  1. Melakukan Reboisasi Tanaman

Reboisasi berarti penanaman kembali hutan yang telah ditebang. Penghutanan kembali perlu dilakukan agar bisa menyerap air dengan cepat. Program penghijauan di daerah hulu sungai juga harus dilakukan secara rutin.

 

  1. Melarang Penebangan Liar

Penebangan pohon secara ilegal dan liar terutama di sekitar aliran air akan membuat air mengalir cepat menuju dataran yang lebih rendah. Pohon berperan penting untuk menyerap air yang mengalir dan mencegah datangnya banjir.

 

  1. Tidak Membangun Pemukiman di Daerah Aliran Air

Berhenti membangun perumahan di tepi sungai karena akan mempersempit badan sungai. Kemampuan sungai untuk menampung debit air yang naik akan berkurang bila pinggiran sungai dibangun pemukiman dan bangunan lainnya.

 

  1. Membatasi Pembangunan Gedung Tinggi dan Besar

Hal yang dikhawatirkan dari pertumbuhan gedung yang tidak dikontrol adalah akan membuat permukaan tanah turun. Untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut, diperlukan pemasangan pompa guna menyerap air yang datang.

 

 

Editor: Dimas Adi Putra

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life