Home » Viral Anak Bermain Roleplay di TikTok, Apa itu Roleplay dan Bahayanya?

Viral Anak Bermain Roleplay di TikTok, Apa itu Roleplay dan Bahayanya?

by Lyta Permatasari
2 minutes read
Viral video bocah dimarahi sang ayah gegara kepergok bermain roleplay di media sosial. Foto: Tangkapan layar viral/TikTok

ESENSI.TV -

Belakangan ini, media sosial khususnya TikTok sempat dihebohkan dengan video seorang anak perempuan yang dimarahi ayahnya lantaran ketahuan bermain Roleplay. Lantas, apa itu roleplay?

Apa Itu Roleplay?

Roleplay adalah suatu aktivitas di mana individu berperan sebagai karakter tertentu dalam situasi yang disimulasikan. Aktivitas ini telah ada sejak lama dan banyak digunakan dalam berbagai konteks hiburan.

Namun, belakangan ini, fenomena Roleplay sedang ramai diperbincangkan di media sosial, terutama melalui platform seperti TikTok atau Instagram. Hal ini menciptakan tren di mana orang-orang membuat video atau konten berperan sebagai karakter fiktif atau ikon populer.

Tren Roleplay di media sosial seringkali berfokus pada dunia hiburan, dengan banyak orang berperan sebagai karakter dari film, buku, atau acara televisi populer.

Mereka mencoba meniru gaya berbicara, gaya berpakaian, atau sikap karakter tersebut dan menciptakan konten yang menarik bagi pengikut mereka. Tujuan dari Roleplay di media sosial biasanya adalah untuk hiburan, menarik perhatian, atau mendapatkan popularitas.

Dampak dari Tren Roleplay

Ada beberapa dampak Roleplay di media sosial yang bisa mengganggu kondisi psikologis sebagai berikut.

1. Bingung Membedakan Realita dan Fantasi
Roleplay di media sosial dapat memberikan kesempatan bagi individu untuk mengekspresikan sisi kreatif mereka dan bermain dengan identitas. Namun, terlalu terlibat dalam peran fiktif atau karakter populer dapat menyebabkan kebingungan antara realitas dan fantasi.

Jika individu sulit membedakan antara identitas asli dan peran yang mereka mainkan, hal ini dapat berdampak negatif pada kondisi psikologis mereka.

2. Haus Akan Validasi Sosial
Aktivitas Roleplay di media sosial seringkali didorong oleh keinginan untuk mendapatkan perhatian, pengakuan, atau validasi sosial dari pengikut. Jika individu sangat bergantung pada respons positif atau penghargaan dari orang lain, mereka mungkin rentan terhadap perasaan rendah diri atau stres ketika tidak mendapatkan respon yang mereka harapkan.

Baca Juga  Ini Kondisi 6 Kabupaten dan 1 Kota yang Terendam Banjir di Kalimantan Tengah

3. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Melihat konten Roleplay dari orang lain di media sosial juga dapat memicu komparasi sosial yang berlebihan. Ketika individu membandingkan diri mereka dengan orang lain yang terlihat sukses atau populer dalam berperan, hal ini dapat menciptakan perasaan tidak puas atau kurangnya kepercayaan diri.

4. Ketergantungan Emosional
Terlibat dalam peran yang intens di media sosial, terutama jika peran tersebut berhubungan dengan emosi yang kuat, dapat mengakibatkan ketergantungan emosional. Individu mungkin terjebak dalam perasaan atau perilaku yang berkaitan dengan peran tersebut, sehingga sulit bagi mereka untuk membedakan antara peran dan kenyataan sehari-hari.

5. Memicu Kritik Negatif
Tren Roleplay di media sosial juga dapat menarik perhatian dan kritik negatif dari orang lain. Individu yang berperan dapat menghadapi komentar buruk, penilaian, atau bahkan pelecehan verbal. Ini dapat berdampak negatif pada kondisi psikologis mereka, seperti meningkatkan tingkat stres, perasaan tidak aman, atau penurunan harga diri.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu bereaksi secara berbeda terhadap tren Roleplay di media sosial. Beberapa orang mungkin menikmati aspek kreatif dan hiburan dari permainan peran ini, sementara yang lain mungkin merasa terbebani atau merasa terganggu oleh efeknya.

Selain itu, penting juga bagi pengguna media sosial untuk memperlakukan Roleplay sebagai hiburan dan menghindari mengambilnya terlalu serius. Tetap menjaga keseimbangan antara identitas online dan kehidupan nyata, serta memprioritaskan kesehatan mental dan emosional dalam penggunaan media sosial.

Editor : Farahdama A.P

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life