Home » Waduh… Perayaan Lebaran Hasilkan Tumpukan Sampah

Waduh… Perayaan Lebaran Hasilkan Tumpukan Sampah

by Raja H. Napitupulu
3 minutes read
Sampah

ESENSI.TV - JAKARTA

Volume sampah, terutama sampah rumah tangga maupun sampah dijalan umum, menumpuk. Bahkan sebagian tempat penampungan sementara (TPS) tak mampu menampung sampah konsumsi rumah tangga.

Hal itu disebabkan karena setiap rumah tangga, khususnya akan banyak kebutuhan saat lebaran. Sehingga hal itu juga berdampak pada peningkatan volume sampah di setiap rumah, baik sampah organik maupun sampah non organik.

Contohnya, tumpukan sampah yang ada di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mengalami peningkatan pasca lebaran tahun 2024 ini.

Kabid Kebersihan, Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan Pertamanan, Ns.Erido Riska, S.Kep., mendampingi kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pesbar, Husni Arifin, S.IP., mengatakan, setiap tahun terutama saat lebaran seperti sekarang dipastikan volume sampah mengalami peningkatan.

Selain karena banyaknya kebutuhan di setiap rumah yang menyebabkan bertambahnya sampah rumah tangga, juga dipengaruhi karena armada angkutan sampah yang mengalami kekurangan.

“Setiap lebaran, terutama pasca lebaran seperti sekarang ini, khususnya untuk volume sampah rumah tangga yang adadi setiap rumah pelanggan sampah itu dipastikan mengalami peningkatan,” katanya, Minggu 14 April 2024.

Jalan Protokol Jadi TPS

Begitu juga, di lokasi umum lainnya seperti di jalan protokol yang menjadi kewenangan DLH untuk kebersihan sampai sekarang volume sampah mengalami peningkatan. Dalam penanganan terhadap kondisi sampah pasca lebaran, baik sampah di rumah-rumah warga khususnya pelanggan, maupun sampah di ruas jalan umum yang menjadi kewenangan DLH itu tentu dilakukan secara bertahap, karena kendaraan untuk mengangkut sampah tersebut masih kurang memadai.

“Kita akan lakukan pengangkutan sampah secara bertahap, sehingga semua tumpukan sampah rumah tangga disetiap rumah pelanggan itu bisa terangkut semuanya, begitu juga dengan yang ada ditempat umum lainnya,” jelasnya.

Masih kata dia, petugas kebersihan dan juga untuk pengangkutan sampah sudah mulai beroperasi sejak Jumat 12 April 2024 hingga kini. Mudah-mudahan persoalan sampah pasca lebaran di Pesbar ini bisa segera diatasi secara maksimal dan juga tidak ada kendala.

Sedangkan, terkait dengan imbauan terhadap pemudik seperti yang sedang melaksanakan arus balik lebaran ini, DLH Pesbar juga tetap memberikan imbauan agar dapat membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenisnya.

“Selain itu diimbau agar pemudik dapat membawa botol minum/tumbler serta wadah makan dan alat makan sendiri, membawa tas guna ulang, untuk berbelanja dan hindari plastik sekali pakai, serta imbauan lain yang bertujuan salah satunya agar saat mudik minim sampah,” pungkasnya.

Tumpukan Sampah Dimana-mana

Sementara itu, produksi sampah di Kabupaten Semarang selama periode Lebaran 2024 mengalami peningkatan luar biasa. Bahkan petugas kebersihan harus bekerja hingga malam hari untuk mengambil sampah dan mengirim ke tempat penampungan sementara (TPS).

Baca Juga  Gerakan Anak Muda Anti-Plastik

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang Heru Purwantoro mengatakan, selain sampah rumah tangga, kenaikan volume juga terjadi di tempat wisata dan pasar.

“Petugas terus siaga mengambil sampah di berbagai tempat, bahkan sampai malam hari. Ini karena jumlah kenaikan sampah sangat luar biasa,” ujarnya, Senin (15/4/2024).

“Kalau secara hitungan jumlah, jelas meningkat karena pengambilan sampah sampai malam. Ini juga terkendala karena armada pengangkut sampah yang kami miliki banyak yang sudah tua dan beberapa mengalami kerusakan,” kata Heru.

Untuk sampah di tempat wisata, kata Heru, paling banyak di wilayah Bandungan dan Kopeng.

“Bisa dikatakan sampai membludak itu, sampah sudah overload. TPS sudah kebanyakan sampah sehingga petugas harus bekerja ekstra untuk mengatasi,” ujarnya.

Kapasitas TPS Overload

Di wilayah Kopeng Kecamatan Getasan, lanjutnya, TPS ada di daerah Sleker, Wates, Tajuk, Getasan, Sumogawe, dan Pasar Getasan.

“Terus terang kami prihatin karena masyarakat belum sadar terhadap pengelolaan sampah. Mereka beranggapan hanya membuang dan petugas yang memberesi, perilaku ini harus diubah agar sampah tak semakin membebani,” kata Heru.

“TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Blondo kan sudah overload, bahkan tanah-tanah banyak yang terdampak. Sehingga harus dari masyarakat sadar pengelolaan sampah yang baik. Harus mencari solusi lagi agar lahan segera bisa difungsikan,” paparnya.

Namun, pengelolaannya juga tidak maksimal karena belum siap secara keseluruhan.

“Kan itu sampah harus dipilah dan dikelompokan yang organik dan yang tidak, lalu maksimal diambil 2×24 jam. Nah ini belum semua menjalankan, karena baru di Kebondowo yang bisa (kelola sampah),” kata dia.

Produksi Sampah Pasca Lebaran

Beberapa daerah mencatat produksi sampah yang dihasilkan selama dan pasca lebaran 2024.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten mencatat volume sampah di daerah mencapai 600 ton per hari atau meningkat 20 persen pasca Lebaran 2024.

Khusus untuk kawasan Pantai Parangtritis sampai Pantai Depok peningkatan volume sampah bisa mencapai 1,2 ton setiap hari selama libur Lebaran 2024 dibandingkan hari biasa.

Sementara itu, Kota Bandung telah mengalami peningkatan volume sampah sebanyak 68 ton per harinya. Dan ternyata TPK Sarimukti menerima rata-rata 1.611,23 ton sampah. Dengan kata lain, ada sekitar 347 truk per hari dari Bandung Raya selama Ramadhan 2024 ini.

Kayaknya, Pandawara Group segera kebanjiran tugas-tugas membersihkan sampah pasca lebaran 2024. Hmmm… bagaimana komentar kamu?

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life