Home » Waduh… Pilih Lokasi Rumah Atas Saran Developer, Rumahnya Malah Ambruk

Waduh… Pilih Lokasi Rumah Atas Saran Developer, Rumahnya Malah Ambruk

by Lyta Permatasari
3 minutes read
Rumah

ESENSI.TV - JAKARTA

Seorang wanita pengguna tiktok membagikan cerita nyeseknya saat rumah yang baru dihuni ambruk akibat longsor.

Dalam video yang Ia bagikan melalui username @Niascipiomintje pada Kamis (16/6/2023), pemilik akun tersebut menceritakan bagaimana rumah barunya bisa longsor.

Melalui foto-foto yang Ia unggah, wanita itu tampak menunjukkan beberapa foto proses awal dirinya dan suami mencari lokasi rumah.

Sekian lama mencari, akhirnya Ia dan suami mantap memilih sebuah lokasi di komplek perumahan Holland Village.

Namun saat memilih lokasi, wanita tersebut memperlihatkan matanya bengkak karena alergi obat. Hal itu pula yang membuat Ia berpikir akan terjadi sesuatu yang tidak baik.

Kronologis Kasus Beli Lahan Atas Saran Developer

Saat memilih lokasi melalui denah, wanita tersebut mengaku mendapat saran untuk mengambil lokasi di tepi sungai. Padahal awalnya dia tidak ingin memilih lokasi tersebut.

“Awalnya pilih di kompleks Rumah tahap 2. Tapi kami disarankan pilih di kompleks tahap 1 yang katanya viewnya lebih bagus, dipinggir sungai rumah gak dempet-dempetan,” tulisnya dalam video.

Wanita itu sempat ragu dan takut akan longsor, namun karena mendapat jaminan bahwa lokasi itu tidak akan longsor akhirnya Ia dan suaminya memilih sesuai saran developer.

Setelah sepakat, wanita itu dan suaminya mengunjungi lokasi tempat rumahnya akan dibangun sebulan setelah memilih denah.

Namun mereka terkejut karena lokasi itu sangat mepet dengan sungai yang tidak ada tanggulnya.

Ia mengaku semakin terkejut karena setelah pondasi dibangun, rumahnya sangat dekat dengan kali.

“Apa daya sudah gak bisa ditukar lagi percaya aja. Karena sudah dijanjikan KUAT & TIDAK AKAN LONGSOR (sama sekali tidak tau history perumahan ini tapi ternyataaaaaa),” tulisnya lagi dalam video.

Lalu wanita itu memperlihatkan tembok pagar belakang yang tiba-tiba ambruk satu per satu dan jatuh ke sungai saat rumah tersebut masih dalam masa asuransi 100 hari.

Rupanya bukan hanya rumah miliknya yang pertama kali ambruk akibat longsor. Dari deretan perumahan yang menyambung itu, sudah ada rumah yang longsor terlebih dahulu bahkan hancur semua.

“Ternyata dari pagi sudah ada rumah yang jatuh, rumah itu udah dibangun 2 lantai sampai belakang. Di video sudah gak kelihatan karena sudah roboh semuanya,” imbuhnya.

Mirisnya mereka tidak mendapat informasi mengenai hal tersebut dan tidak mendapat peringatan bahkan imbauan untuk mengungsi.

Wanita tersebut sudah menghubungi customer service (CS) ketika mendengar retakan temboknya sebelum ambruk, namun tidak mendapat solusi.

Akhirnya ia dan orang-orang yang tinggal di pinggir sungai itu mendatangi kantor perumahannya untuk meminta pertanggungjawaban.

Wanita tersebut meminta untuk pindah lokasi namun pihak perumahan beralasan semua unit sudah terjual dan mereka diminta untuk menunggu.

Setelah lama menunggu tetap tidak ada kejelasan tentang rumahnya.

Bahkan developer menyebut kejadian rumah ambruk itu bukan longsor dan menyalahkan wanita tersebut karena sudah memilih rumah di pinggir kali.

Baca Juga  DPR Tuan Rumah Forum Parlemen 5 Negara 'Middle Power'

Wanita itu lalu memperlihatkan dasar bangunan rumahnya yang ternyata tidak kuat.

Pagar belakang rumahnya banyak yang retak dan terlihat pengaitnya hanya dari sak semen bukan besi.

Wanita itu juga menunjukkan berbagai keluhan yang ia sampaikan kepada CS perumahan tersebut. Namun belum sempat diperbaiki, rumahnya sudah keburu ambruk.

Video tersebut viral dan sudah ditonton lebih dari 348,7 ribu kali dan mendapat berbagai komentar dari netizen.

“hati2 sekarang beli rumah cluster atau perumahan. Cari tau rekam jejak developernya,” tulis seorang netizen.

“nyesek bgt ya ampun.. urusan rumah.. ga murah.. uang keluar pasti banyak.. semangat ka.. semoga segera ada jalan keluar terbaik,” tulis netizen lain.

“karena sudah diyakinkan aman oleh developer makanya customer berani ambil. Tapi developer cuma ngadalin customer,” timpal yang lain.

Kasus Lain Holland Village

Pada 2018, Mabes Polri saat itu diminta segera memanggil dan meminta keterangan Direksi Lippo Group. Hal itu disampaikan menyusul pembangunan perumahan Holland Village yang sudah tiga tahun tidak memiliki kejelasan.

Demikian ditegaskan Ketua Umum DPP Garda NKRI, Haris Pertama.‎ Dikatakan Haris, jajaran Direksi Lippo Grup harus diperiksa dan diproses lantaran ditengarai telah melakukan penipuan kepada masyarakat.

Menurut Haris, hal itu tidak boleh dibiarkan apalagi para pengusaha hitam yang jelas menipu warga.

“Sekali lagi jangan biarkan para pengusaha hitam berkeliaran. Kami mendesak Mabes Polri segera memanggil pihak Direksi Lippo Group,” tegas Haris dalam keteranganya.

Disisi lain Haris juga ‎angkat bicara terkait aksi ratusan konsumen perumahan Holland Village, Manado yang mengamuk di ruang Talaud, lantai 6, Hotel Aryaduta, Manado, 30 Mei 2018.

Haris menilai aksi yang dilakukan oleh para konsumen tersebut merupakan bentuk kekecewaan atas ulah pihak Lippo Grup terkait dengan pembangunan perumahan Holland Village yang sudah tiga tahun tidak memiliki kejelasan.

“Jelas ini penipuan kepada masyarakat, Ini tidak boleh dibiarkan, ini harus diusut tuntas dan pihak Lippo harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.

Haris menambahkan, Garda NKRI di seluruh Provinsi akan dikerahkan untuk menggelar aksi unjukrasa. Upaya itu sebagai respon atas kasus Holland Village yang dinilai telah mengorbankan ratusan warga Sulut.

“Saya juga akan mengerahkan Garda NKRI Sulawesi Utara agar melakukan aksi unjuk rasa terkait kasus ini yang telah merugikan ratusan warga di Sulut,” tandas Haris.

Diketahui, ratusan pembeli rumah di Holland Village Manado mengamuk di Aryaduta Hotel Manado, Rabu (30/5/2018). Mereka datang untuk menanyakan kejelasan dari pembangunan rumah yang tak kunjung terealisasi di Holland Village Manado.

Presiden Komisaris Lippo Group Theo L Sambuaga dan Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya bahkan sempat disandera para konsumen Holland Village Manado di ruangan Talaud Satu lantai lima Aryaduta Hotel Manado.

Editor: Dimas Adi Putra & Farahdama A.P

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life