Ketua DPP PDIP, Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di kediaman Airlangga, Kebayoran Baru, Kamis (27/7). Keduanya bertemu pada pukul 15.00 WIB setelah Puan menemui Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar 3 jam sebelumnya. Pertemuan Puan dan Abdul Muhaimin berlangsung di Kediaman Muhaimin, Jakarta.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah menyebut, Puan menganggap Muhaimin dan Airlangga adalah sosok penting. Bahkan, sangat penting dalam menopang kerja sama memperkuat dan memenangkan Ganjar Pranowo, sebagai calon Presiden yang mereka usung.
“Sinyal dari Mbak Puan yang disampaikan di Solo gayung bersambut. Maka jadilah pertemuan kedua tokoh tersebut pada siang ini,” ujar Said.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng menyebut, pertemuan Puan dan Airlangga membahas segala hal yang berkaitan dengan Pemilu 2024. Hal ini termasuk juga pembahasan mengenai bakal calon Presiden.
“Ya, politik nasional tinggal tujuh bulan, kita mau supaya Pileg, Pilpres, ini damai segala macam. Nanti capresnya gimana, segala macam,” jelas Melchias.
Pertemuan Puan dan Airlangga Bukan Pertama Kali
Pertemuan antara Puan dan Airlangga bukan yang pertama kali. Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa menyebut, keduanya sudah sering bertemu. Ia juga menyampaikan, tidak ada hambatan komunikasi antara keduanya.
“Partai Golkar bicara masa depan,” ujar Erwin Aksa.
Lebih lanjut, menurut Erwin, pertemuan tokoh-tokoh politik memiliki makna positif, terutama jelang Pemilu. Selain untuk membahas koalisi atau kerja sama lain, pertemuan ini juga memperlihatkan bahwa tidak ada hambatan komunikasi. Kemudian, terlihat para petinggi partai menjalin hubungan harmonis sehingga bisa membawa Pemilu lebih damai dan kondusif.
Tahun lalu, keduanya juga pernah bertemu di lapangan Monumen Nasional, Jakarta. Saat itu, Airlangga memberikan hadiah berupa mobil listrik berwarna kuning dan merah. Selain itu, Puan, Muhaimin, dan Airlangga saat perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah (23/7).
Editor: Dimas Adi Putra