Pasukan gabungan pemadan kebakaran (Union Firefighters) masih berusaha mengatasi dampak kebakaran hutan besar yang terjadi di Chile tengah pada Jumat (2/2/2024). Kebakaran telah menjalar hingga kepermukinan penduduk.
Para pejabat telah memperpanjang jam malam di kota-kota yang paling terkena dampak kebakaran dan mengatakan sedikitnya 99 orang tewas.
Kebakaran terjadi dengan intensitas tertinggi di sekitar kota Viña del Mar, tempat sebuah kebun raya yang didirikan pada tahun 1931 dihancurkan oleh api. Setidaknya 1.600 orang kehilangan tempat tinggal.
Api dan asap di tepi timur kota telah menjebak beberapa orang di rumah mereka. Para pejabat mengatakan 200 orang dilaporkan hilang di Viña del Mar dan daerah sekitarnya. Kota berpenduduk 300.000 jiwa ini merupakan resor pantai yang populer.
Rekaman drone yang direkam oleh Reuters di kawasan Vina del Mar menunjukkan seluruh lingkungan hangus. Dan warga mengobrak-abrik rumah-rumah yang terbakar dimana atap besi bergelombang telah runtuh. Di jalanan, mobil-mobil hangus berserakan di jalan.
Rodrigo Mundaca, gubernur wilayah Valparaíso, mengatakan pada hari Minggu bahwa dia yakin beberapa kebakaran terjadi secara sengaja, mereplikasi teori yang juga telah disebutkan pada hari Sabtu oleh presiden, Gabriel Boric.
“Kebakaran ini bermula dari empat titik yang menyala secara bersamaan,” kata Mundaca, seperti dikutip dari The Guardian.
“Sebagai pihak berwenang, kami harus bekerja keras untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab.”
Legal Medical Service Chile, petugas koroner negara bagian, mengatakan 99 orang tewas dalam kebakaran tersebut, dan 32 jenazah telah teridentifikasi.
Kebakaran di sekitar Viña del Mar dimulai di kawasan hutan pegunungan yang sulit dijangkau.
Namun api menjalar ke lingkungan padat penduduk di pinggiran kota meskipun ada upaya dari pihak berwenang Chile untuk memperlambat kobaran api.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu